Sediakan 12 Ribu Liter, OPM Minyak Goreng Tersebar di 4 Pasar Cianjur

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memantau ketersediaan minyak goreng di Gudang Bulog Panembong. Foto: Media Indonesia/Benny B Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memantau ketersediaan minyak goreng di Gudang Bulog Panembong. Foto: Media Indonesia/Benny B

Cianjur: Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cianjur menyediakan sebanyak 12 ribu liter minyak goreng  untuk operasi pasar murah (OPM). Nantinya, penjualan akan tersebar di empat pasar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Wakil Pemimpin Cabang Bulog Cianjur, Sandy Tio Pratama, mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) untuk pelaksanaan OPM. Rencananya, OPM minyak goreng akan dilaksanakan di Pasar Induk Cianjur, Pasar Muka, Pasar Ciranjang, dan Pasar Cipanas.

Baca: Pantau 8 Titik Pasar, Ombudsman Jabar Temukan Lonjakan Harga Minyak Goreng

"Rencananya kita laksanakan pada Kamis, 24 Februari 2022. Kita sebar di empat pasar," kata Sandy dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 23 Februari 2022.

Bulog Cianjur menyiapkan 12 ribu liter minyak goreng dalam bentuk kemasan. Pihaknya akan memberikan jatah di setiap pasar masing-masing 3 ribu liter minyak goreng.

"Nanti kami langsung (jual) ke para pedagang. Ini untuk menjamin tidak terjadinya kerumunan dan memecah konsentrasi massa," terang dia.

Baca: JKN Jadi Syarat Urus Layanan Publik, Ini Penjelasannya

Teknis penjualan minyak goreng langsung ke para pedagang dilakukan agar mereka bisa tetap berjualan dan mendapatkan penghasilan. Pasalnya, Bulog Cianjur akan menjual minyak goreng kepada para pedagang sebesar Rp13.700 per liter.

"Kemudian pedagang menjual ke konsumen sesuai HET (harga eceran tertinggi)," pungkas dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Diskoperindag Kabupaten Cianjur, Agus Mulyana, telah melakukan pendataan para pedagang di empat pasar yang menjadi target OPM minyak goreng. Data tersebut akan disampaikan ke Bulog Cianjur sebagai penyedia dan pelaksana.

Baca: Depok Duduki Posisi Terendah Tingkat Kemiskinan se-Jawa Barat

"Data calon penerima objeknya tidak langsung ke masyarakat, tapi ke pedagang," terang Agus.

Menurut Agus, skema operasi pasar minyak goreng yang targetnya tidak langsung ke masyarakat merupakan antisipasi agar tidak terjadi kerumunan.

"Jangan sampai niat baik berubah jadi tidak baik. Nanti juga tidak semua pedagang. Hanya beberapa perwakilan saja," jelas dia.



(UWA)

Berita Terkait