Pemprov Jabar Gandeng Perusahaan Jerman Lanjutkan Pembangunan TPPAS Lulut Nambo

Ilustrasi/Medcom.id Ilustrasi/Medcom.id

Dadali: Pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut Nambo di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sempat terhenti. Hal ini dikarenakan konsorsium PT Jabar Bersih Lestari (JBL) yang bertanggungjawab atas pembangunan tersebut mengalami wanpretasi. 

Setelah bertahun-tahun pembangunan TPPAS Lulut Nambo melewati jalan yang berliku. Akhirnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melanjutkan pembangunan itu. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Selasa, 23 Maret 2021

Tak main-main, kali ini Pemprov Jabar menggandeng mitra baru yang berasal dari Jerman, yakni Euwelle Environmental Technology (EET). Sebelumnya, pembangunan TPPAS Lulut Nambo sejak 2017 dilakukan konsorsium antara dua perusahaan yang membentuk perusahaan khusus, yaitu PT Jabar Bersih Lestari. 

Mereka bekerja sama melalui skema pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Tetapi, akhirnya Pemprov Jabar lebih memilih EET karena adanya kendala biaya dan teknologi yang kurang tepat.

"Ini adalah arahan saya, memberhentikan investor terdahulu," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa, 23 Maret 2021, seperti dilansir dari Media Indonesia.

Investor yang dipilih tentunya memenuhi standar yang diinginkan oleh pihaknya. Apalagi pemilihan investor baru ini telah melalui kajian yang sangat matang. Khususnya, dengan mempertimbangkan teknologi yang akan digunakan. Sebab, Pemprov Jabar tidak ingin terjatuh pada lubang yang sama.

Eks Wali Kota Bandung itu berharap TPPAS yang berkapasitas 1.650 sampai 1.800 ton per hari itu dapat segera beroperasi dengan menggunakan teknologi yang tepat, yaitu maximum yield technology (MYT). Canggihnya, teknologi tersebut bisa mengekstrasi potensi energi maksimum dari sampah rumah tangga dengan kombinasi teknologi pengolahan inovatif. Hal ini meliputi mechanical separation dan biological drying yang menghasilkan refuse derived fuel (RDF), kompos, dan biogas.

"Kami akan melihat komitmen pengerjaan. Jika sukses, ini akan ada lagi. Kita butuh 3-4 proyek yang sama, sehingga Jawa Barat dikenal sebagai provinsi ramah lingkungan. Tak ada sampah tak didaur ulang. Semua kita bereskan dan bernilai uang," lanjut dia.

Tak berhenti sampai di Kabupaten Bogor, Emil juga akan menyiapkan pembangunan TPPAS di sejumlah wilayah Jawa Barat. Daerah-daerah itu, yakni Karawang, Purwakarta, Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka.



(SYI)

Berita Terkait