Jelang Imlek 2021, Vihara Dharma Ramsi Bandung Lakukan Tradisi Ini

Petugas wihara melakukan penataan lilin di Vihara Dharma Ramsi Bandung, Jawa Barat. (Foto: Medcom.id/Roni) Petugas wihara melakukan penataan lilin di Vihara Dharma Ramsi Bandung, Jawa Barat. (Foto: Medcom.id/Roni)

Dadali: Masyarakat keturunan Tionghoa memiliki tradisi menyalakan lilin yang disusun di halaman vihara usai memanjatkan doa. Tradisi ini dilakukan setiap perayaan tahun baru Imlek setiap tahunnya.

Pengelola Vihara Dharma Ramsi Bandung, Jawa Barat, mulai meletakkan berbagai macam ukuran lilin menjelang Imlek 2021 yang jatuh pada Jumat, 12 Februari. Sekitar 200 lilin didirikan di halaman wihara.

Pantauan di lapangan, sejumlah pengelola bergotong royong menata lilin-lilin berwarna merah dengan berbagai ukuran. Lilin-lilin itu merupakan titipan umat Tionghoa yang akan beribadah menyambut tahun baru.
 
Pengelola Vihara Dharma Ramsi, Asikin, menyebutkan ratusan lilin akan dinyalakan saat umat beribadah. Namun untuk tahun ini acara penyalaan lilin secara bersamaan ditiadakan.

"Sekarang masih dilakukan penataan lilin-lilin di halaman. Semua lilin ini disusun rapih, nanti akan memenuhi halaman sini (wihara)," ujar Asikin, di Vihara Dharma Ramsi, Jalan Cibadak, Kota Bandung, Kamis, 11 Februari 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
 
Lima pegawai yang mendapat tugas menyusun lilin tampak tekun melakukan penataan. Maing-masing lilin berukuran kati atau 50 kilogram,  25 kati, 15 kati, dan 10 kati.
 
"Setiap umat yang sudah pesan itu pasang (dua lilin, 100 kati). Besok baru akan dinyalakan oleh mereka di sini saat beribadah, karena malam nanti tidak ada yang menyalakan lilin, kecuali dua lilin utama di wihara," tuturnya.
 
Menurut Asikin, tidak ada penyalaan lilin berjemaah pada malam Imlek sebagai bentuk kepatuhan atas imbauan pemerintah di masa pandemi covid-19. Penyalaan lilin secara bersamaan berpotensi Pasalnya pada budaya pada malam Imlek kerap menyalakan lilin secara membuat kerumunan dan penyebaran covid-19.

"Kita juga mengikuti imbauan pemerintah, karena kalau tahun-tahun sebelumnya pasti penuh di wihara ini. Semua orang menyalakan lilin bahkan sampai subuh, tahun ini karena ada covid-19 kita harus mengerti dan umat juga mengerti," ungkap Asikin.



(SYI)

Berita Terkait