Dadali: Sedikitnya 149 pemuda ditangkap kepolisian akibat terlibat ricuh saat unjuk rasa di Kantor Balai Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar). Sebanyak lima bom molotov juga disita polisi.
"Yang tadi melakukan unjuk rasa kurang lebih 149 dan itu ditunggangi pihak lain yang membuat Kota Bandung tidak kondusif," jelas Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu, 21 Juli 2021.
Melansir Medcom.id, dari 149 pemuda yang diamankan terdiri dari 9 mahasiswa, 36 siswa SMA, 6 siswa SMP, dan lain-lain 34 orang. Ditambah pengangguran dan lainnya 64 orang.
Ulung mengatakan aksi tersebut terkait dengan penolakan kebijakan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Demonstrasi tersebut dilakukan sekelompok mahasiswa, ojek online, dan pedagang di Bandung.
Sebagian pendemo kemudian melanjutkan aksi dengan long march ke Gedung Sate. Belum sampai ke tujuan, para pendemo melakukan penutupan jalan dengan orasi dan membuat kemacetan panjang. Mereka juga diduga merusak 60 pot di jalanan.
Baca juga: Jokowi Janjikan Relaksasi PPKM Darurat Jika Kasus Covid-19 Menurun
"Kami membubarkan mereka agar Kota Bandung kondusif dan jalan bisa dipakai," kata Ulung.
Ulung mengungkapkan, pembubaran tersebut dilakukan karena para pendemo telah melanggar protokol kesehatan. Aparat juga menangkap para pemuda yang telah melakukan pengrusakan.
Dia menilai kelompok yang ikut dalam aksi tersebut ingin membuat Kota Bandung tidak kondusif. Dengan cara mengajak massa untuk tidak suka pelaksanaan PPKM dan menyudutkan pemerintah. (P Aditya Prakasa)
(NAI)