Kebakaran di Gunung Ciremai Dipadamkan oleh 150 Petugas Gabungan

Petugas berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Cibuntu, Kecamatan Pesawahan, Kuningan, Jawa Barat, Senin (26/9/2022). Puluhan personel gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Masyarakat Peduli Api (MPA) dan per Petugas berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Cibuntu, Kecamatan Pesawahan, Kuningan, Jawa Barat, Senin (26/9/2022). Puluhan personel gabungan dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Masyarakat Peduli Api (MPA) dan per

Sebanyak 150 petugas gabungan dari Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) terus berupaya memadamkan api yang membakar kawasan lereng Gunung Ciremai. Pemadaman dibantu TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan warga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

“Sampai saat ini, kami masih terus fokus melakukan pemadaman api. Kurang lebih dari 150 petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat sekitar berjibaku untuk memadamkan api,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kabupaten Kuningan, Teguh Setiawan, dikutip dari Antara, Selasa, 27 September 2022.

Kebakaran di lereng Gunung Ciremai awalnya terpantau sekitar pukul 14.00 WIB pada Minggu, 25 September 2022 di Blok Ciletuk, Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kemudian, petugas berhasil memadamkan api pada hari yang sama sekitar pukul 19.30 WIB.

Pada Senin, 26 September 2022, petugas kembali melihat asap tebal dan ternyata terjadi kebakaran di Kawasan Tegal Bodas dan api terus meluas. “Hingga saat ini kami belum dapat memadamkan dan tim terus berupaya melakukan pemadaman,” katanya.

Alat yang digunakan untuk memadamkan api adalah mulai dari cara manual menggunakan gepyok, sekop, dan cangkul. Ada pula jet shooter, mesin semprot, dan selang.

Menurut dia, petugas mengalami kendala ketika berusaha memadamkan api. Pasalnya, area yang terbakar merupakan daerah perbukitan dan berbatu. “Selain itu, semak belukar kering dan tebal juga menjadi kesulitan tersendiri, ditambah angin kencang,” ujarnya.



(SUR)

Berita Terkait