Garut: Banjir bandang kembali melanda wilayah Kampung Cimanuk, Desa Sukatani, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Rabu, 23 Februari 2022. Akibatnya, 30 rumah dan satu jembatan rusak berat diterjang arus Sungai Cimanuk.
“Hujan deras yang terjadi sejak kemarin siang menyebabkan aliran Sungai Cimanuk meluap hingga terjadi banjir bandang dan menerjang Kecamatan Cisurupan,” terang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Satriabudi, dilansir dari Media Indonesia, Kamis, 24 Februari 2022.
Satriabudi menambahkan, bencana tersebut telah menghantam sebuah jembatan gantung yang melintang di atas aliran Sungai Cimanuk hingga rusak berat. Dampaknya, transportasi Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang menuju Desa Sukatani, Kecamatan Cisurupan terputus.
Baca: 7 Langkah Mudah Bersihkan Kasur Kapuk Bila Terkena Banjir
“Sekarang ini petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, SAR, dibantu warga tengah bergotong royong untuk membersihkan material lumpur," pungkas dia.
Tak hanya itu, banjir bandang juga menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) mengalami kerusakan. "Kini, warga terdampak juga sudah menerima bantuan sembako dan lainnya," papar dia.
Data pemukiman warga yang terdampak
Berdasarkan catatan BPBD, sebanyak 12 unit rumah, 13 kepala keluarga (KK) atau 47 jiwa mengungsi secara mandiri. Sedangkan 13 jiwa atau 4 KK mengungsi ke Madrasah Nurul Hidayah.
Sementara di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, 7 rumah dan 2 unit pos ronda terdampak. Sebanyak 11 KK atau 42 jiwa mengungsi mandiri di Aula Desa Mekarsari, Kampung Cimanuk, Desa Sukatani, Kecamatan Cisurupan.
Selanjutnya, di Kampung Sukasari, Desa Cisurupan, 6 unit rumah dengan 8 KK atau 31 jiwa memilih bertahan di rumah.
Kemudian di Kampung Sukasari, Desa Cisurupan, 2 KK atau 8 jiwa mengungsi mandiri karena terdampak longsor. Di Kampung Leles, 3 KK atau 10 jiwa bertahan di rumah masing-masing.
Baca: Sejumlah Perumahan di Bekasi Terendam Banjir
BPBD bersama Dinas Sosial (Dinsos) mendistribusikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak melalui pemerintah desa. Di antaranya, karpet, selimut, matras, beras, mie instant, kue, air mineral, dan paket sembako.
“Kami meminta agar masyarakat tetap waspada karena intensitas hujan masih terjadi di setiap daerah. Kejadian bencana sekarang yang paling tinggi di Garut,” ucap dia.
(UWA)