Wah! Anak SD di Ciracap Mahir Pentaskan Wayang Golek

Pameran wayang golek di Jakarta. MI/Ramdani Pameran wayang golek di Jakarta. MI/Ramdani

Dadali: Ciracap tak pernah kehabisan anak-anak berbakat. Di daerah yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat, ini anak sekolah dasar (SD) banyak yang masih melestarikan wayang golek

Ketua Paguyuban Seni Budaya Anak Ciracap Sukabumi (Pasebanrasi), Ridho Loka menceritakan bahwa saat ini komunitasnya sudah menaungi beberapa group wayang golek di Kecamatan Ciracap. Di antaranya adalah Putu Pancanaka dan Srikandi Pancanaka.

Group wayang Srikandi Pancanata diisi oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan untuk Putu Pancanata terdiri dari siswa-siswi Sekolah Dasar (SD).

“Kita sekarang punya satu group wayang anak-anak kecil SD. Mulai dari tukang kendangnya, gongnya, saronnya dan segala macam (diisi oleh anak SD),” kata Ridho Loka dalam Podcast The Community, episode Melestarikan Seni Budaya Lokal Ala Anak Ciracap yang diakses melalui situs Podme.id.

Ia menjelaskan bahwa saat ini anak-anak tersebut sedang dalam proses pelatihan untuk menjadi dalang. Sebab, dibutuhkan proses minimal dua tahun untuk menjadi dalang. Berbeda dengan pengrawit yang pelatihannya memakan waktu lebih singkat, yakni tujuh bulan.

Group wayang yang terdiri atas anak-anak muda ini, kata Ridho, sudah beberapa kali tampil dalam event di Ciracap. Selain itu, dua group wayang ini diklaim telah menjadi nafas baru dalam dunia kesenian wayang golek di Ciracap.

Namun, sangat disayangkan selama empat tahun Pasebanrasi bergerak ternyata sama sekali belum tersentuh oleh dinas kabupaten setempat. Jadi selama ini, Pasebanrasi betul-betul bergerak secara mandiri.

“Dari pengadaan alat hingga membangun sanggar benar-benar kita mandiri. Jadi hasil swadaya kita dengan masyarakat dan sebagainya,” jelas Ridho.

Pasebanrasi sudah terbentuk dari awal 2016. Komunitas ini fokus pada kaderisasi di bidang seni budaya. Komunitas ini muncul atas dasar kekhawatiran dari perkumpulan anak muda di Ciracap terhadap kondisi generasi pada saat itu. Seni menjadi jalan untuk mendekati mereka.

Awalnya, mereka membuat suatu pergerakan yang disebut Jelajah Ciracap. Pergerakan itu lebih fokus untuk mempromosikan potensi alam dan seni budaya melalui sosial media. Namun, di akhir 2016, tim Jelajah Ciracap mendapatkan satu usulan dari beberapa tokoh seni untuk membuat suatu wadah yang menaungi group kesenian. Wadah ini dinamakan Pasebanrasi.

 

Dengarkan: Melestarikan Seni Budaya Lokal Ala Anak Ciracap

 

 



(SYI)

Berita Terkait