Dadali: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebut antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi covid-19 di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) sangat tinggi. Hal tersebut menyebabkan persediaan dosis menjadi terbatas bahkan banyak masyarakat tidak terlayani.
"Sekarang sering dapat laporan vaksin sudah habis, padahal masyarakat banyak yang belum divaksin karena sudah melebihi kuota vaksin," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, di Garut, Selasa, 27 Juli 2021.
Dilansir dari Medcom.id, dia menjelaskan sejumlah puskesmas di Kabupaten Garut sudah bisa melaksanakan vaksinasi covid-19 untuk kalangan masyarakat umum. Setelah dibukanya pelayanan vaksin di puskesmas, antusias masyarakat yang ingin divaksin cukup tinggi melebihi jatah yang tersedia di Puskesmas sebanyak 100 dosis.
Baca juga: Kabar Baik, Vaksinasi Covid-19 Menyasar Ribuan Napi di Jabar
"Sekarang itu kalau targetnya 100 yang datang lebih, sekarang sering dapat laporan vaksin sudah habis, padahal masyarakat banyak yang belum divaksin karena sudah melebihi kuota vaksin," bebernya.
Namun, dia mengungkapkan kondisi di lapangan masih ditemukan masyarakat yang belum bersedia divaksin. "Sebetulnya masyarakat itu sudah antusias walau masih ada yang menolak," ungkapnya.
Menurut dia tingginya permintaan masyarakat untuk divaksin itu karena efek dari banyaknya kasus penularan covid-19 di Garut. Leli mengungkap hasil laporan di lapangan warga yang sudah mendapatkan vaksin lebih kecil risiko terpapar covid-19, adapun yang terpapar gejalanya tidak berat.
"Yang sudah divaksinasi terpapar covid-19 sangat sedikit, dan yang terpapar juga tidak dengan gejala berat, kebanyakan sedang dan tanpa gejala," tuturnya.
(NAI)