Bogor: Kasus penularan virus korona (covid-19) di Kota Bogor diklaim menurun. Pemerintah Kota Bogor pun menonaktifkan Rumah Sakit Lapangan di Kompleks GOR Pajajaran karena tak ada lagi pasien yang membutuhkan pelayanan di rumah sakit tersebut.
"Rumah Sakit Lapangan dinonaktifkan mulai hari ini. Pasiennya sudah tidak ada lagi," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiart, di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Senin, 19 April 2021, seperti dilansir dari Antara.
Bima menginstruksikan aparat pemerintah kota untuk meningkatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan guna mencegah peningkatan penularan virus korona. Pengawasan tidak boleh longgar.
"Jangan sampai karena karena ada kelonggaran pada Ramadan dan Lebaran terjadi lagi lonjakan kasus covid-19. Jangan sampai lengah dan kecolongan," katanya.
Baca juga: 6 Tips Puasa Aman bagi Penderita Asam Lambung
Wali Kota mengatakan bahwa pengaktifan kembali RS Lapangan akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Dia berharap tak ada lonjakan kasus covid-19 agar tak perlu mengaktifkan kembali RS Lapangan.
Ia menjelaskan, Rumah Sakit Lapangan dioperasikan mulai 18 Januari 2021. Pada waktu itu kebutuhan tempat perawatan pasien covid-19 meningkat.
"Sekarang kasusnya sudah menurun drastis. Tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien positif covid-19 di rumah sakit rujukan juga sudah menurun drastis," terang dia.
Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ambang batas tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) untuk pasien covid-19 di rumah sakit sebesar 60 persen. Sementara itu, BOR di Kota Bogor hanya sekitar 30 persen.
"Sehingga, RS Lapangan kebutuhannya tidak ada lagi," ucap dia.
Sejak dioperasikan pada 18 Januari hingga 17 April 2021, Rumah Sakit Lapangan merawat sebanyak 346 pasien covid-19. Rinciannya, 288 orang sudah dinyatakan sembuh, 35 orang dirujuk ke rumah sakit umum daerah, dan delapan orang melanjutkan karantina secara mandiri di rumah masing-masing.
(CIA)