Hasil Survei Menunjukkan Masyarakat Jawa Barat Sangat Toleran

Ilustrasi/Media Indonesia Ilustrasi/Media Indonesia

Dadali: Berbagai tuduhan sempat dilayangkan kepada Provinsi Jawa Barat yang menyatakan bahwa daerah tersebut memiliki tingkat intoleransi yang tinggi. Tetapi, tuduhan ini bertolak belakangan dengan hasil survei yang dikeluarkan oleh Indonesia Politics Research & Consulting (IPRC). Hasil survey menunjukkan bahwa masyarakat Jabar sangat toleran dan bisa hidup berdampingan dengan siapapun.

Survei yang dilakukan terkait pola hubungan sosial masyarakat di sembilan kabupaten/kota di Jabar. Kesembilan kabupaten/kota itu meliputi Ciamis, Cirebon, Depok, Garut, Karawang, Bekasi, Bogor, Purwakarta, dan Tasikmalaya.

Direktur Operasional dan Data IPRC, Idil Akbar, menyebutkan hasil survei yang dilakukan pihaknya sangat menggembirakan. Hal ini lantaran hasil survei menunjukkan warga tidak mempersoalkan berbagai perbedaan yang ada. Sebagi contoh, hasil survei tersebut menunjukkan 83,1% responden mau berteman dengan siapapun tanpa melihat persamaan suku dan agama.

Baca juga: Begal Payudara Terekam CCTV di Beji Depok, Polisi Buru Pelaku

Bahkan 66,4% mau bersahabat dengan yang beda agama. Selain itu, 83,1% responden mau bertetangga dengan warga lain yang berbeda agama.

"Ada 77,8% yang mau memberi bantuan kepada yang berbeda agama," katanya di Bandung, Rabu, 9 Juni 2021, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.

Idil melanjutkan, sebanyak 66,4% responden tidak akan menolak kehadiran orang lain yang berbeda agama di lingkungan tempat tinggal mereka. Tak hanya itu, mereka juga mau berbisnis dengan yang beda agama. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 86,6% responden yang mau bertransaksi dengan yang beda agama.

Tak hanya itu, menurut dia, warga Jawa Barat pun mau mendengarkan saran dari tokoh agama lain. "55,6% bersedia mendengar saran dari tokoh agama lain," ujarnya. 

Atas hasil itu, Idil menyebutkan bahwa masyarakat Jawa Barat sangat toleran terhadap masyarakat lain yang berbeda suku maupun agama. 

"Menurut saya, hasil berbagai survei yang menyebutkan Jawa Barat sebagai tertinggi angka intoleransinya, ternyata berbeda dengan hasil survei kami," katanya.

Tidak sesuai fakta 

Di tempat yang sama, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Barat Iip Hidajat mengatakan, tingkat toleransi warga Jawa Barat bagus dan kuat. Menurut dia, angka-angka yang menyebut intoleransi di wilayahnya tinggi tidak sesuai dengan fakta di lapangan. 

"Ketika ada yang menyebut angka intoleran di Jawa Barat tinggi, kesbangpol di daerah mengaku sangat heran. Angka yang diungkapkan tidak sesuai dengan fakta yang ada," ucapnya. 

Baca juga: Gara-gara Utang, Ormas Bentrok di Depan Polres Metro Bekasi

Meski begitu, Iip tidak memungkiri jika ada radikalisme di wilayahnya. Iip pun menyebut pihaknya terus melakukan upaya untuk mencegah lahirnya sel-sel teroris di wilayahnya. 

"Kami terus lakukan upaya kontra-radikalisme," tutupnya. (Bayu Anggoro)



(SYI)

Berita Terkait