Dadali: Fenomena gerhana bulan total perigee atau yang biasa disebut super blood moon bakal terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena tersebut akan tampak jelas di sejumlah wilayah di Indonesia.
Tentunya, banyak orang yang menantikan fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi besok. Kenapa demikian? Hal ini dikarenakan fenomena itu tidak akan terjadi lagi hingga Mei 2022 mendatang. Sebab, fenomena super blood moon bisa terjadi ketika bulan berada pada jaraknya yang terdekat dari bumi.
Lantas, bagaimana cara menyaksikan fenomena yang terjadi hanya sekali pada 2021 itu? Apakah memerlukan alat pemindai langit untuk melihatnya? Dilansir dari Astronomy.com, bukanlah hal yang sulit untuk melihat gerhana bulan total.
Berbeda dengan gerhana matahari, kalian tidak perlu khawatir menyaksikan super blood moon dengan mata telanjang. Sebab, intensitas cahaya yang dihasilkan dari fenomena tersebut tidak membahayakan mata.
Baca juga: Tak Adanya Pelat Nomor C di Indonesia Ternyata Ada Hubungannya dengan Belanda
Yang perlu kalian lakukan hanyalah melangkah keluar dan memindai langit tanpa harus menggunakan teleskop maupun teropong. Faktanya, mengamati seluruh bagian bulan lebih baik tanpa bantuan optik. Tetapi, bila kalian ingin tetap menggunakan bantuan optik, pilihlah daya yang lebih rendah dan bidang pandang yang luas.
Lalu, bagaimana jika kita ingin mendokumentasikannya?
Mengabadikan fenomena gerhana bulan bisa dibilang cukup mudah. Sebagian besar ponsel cerdas yang kita miliki dapat menangkap pemandangan tersebut. Sehingga tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengabadikan momen tersebut. Jadi, bagi kalian yang berencana untuk menyaksikan super blood moon besok, cobalah untuk menggunakan kamera pada ponsel cerdas kalian.
(SYI)