Dadali: Komoditas buah manggis dari perkebunan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat tembus hingga ke pasar internasional. Sebanyak 3,5 ton buah manggis berhasil diekspor ke Guangzhou, Shanghai, China.
"Alhamdulillah, manggis sebagai komoditas unggulan khas Purwakarta sekarang bisa menembus pasar internasional. Sejauh ini, kami ekspor ke beberapa negara ASEAN, salah satunya China," kata Bupati Karawang Anne Ratna Mustika, dikutip dari Antara, Selasa, 8 Februari 2022.
Anne mengatakan buah manggis menjadi produk perkebunan khas di Purwakarta yang sangat menjanjikan dari sisi ekonomi. Bahkan kini memiliki daya saing secara global.
Pemkab Purwakarta terus mendorong produktivitas perkebunan manggis ini terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Untuk memperkuat kualitas, salah satu upayanya ialah dengan memberikan bimbingan mengenai Good Agricultural Practice (GAP) dan Standard Operational Procedure (SOP) kepada para petani.
“Dari sisi kuantitas, kami terus mendorong bagaimana supaya produktivitasnya terus meningkat sehingga, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi," ucap dia.
Sedikitnya ada 158 ribu pohon manggis yang sudah teregistrasi 96 persen. Artinya, memenuhi syarat untuk ekspor. Manggis asal Purwakarta ini sudah terdaftar di Kementerian Pertanian sebagai varietas unggulan.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto menuturkan, ekspor dengan tujuan ke China mencapai 3,5 ton manggis dan dikemas dalam 500 boks. Masing-masing boks diisi sekitar 7 kilogram.
Menurut Prihasto, pada tahun 2022 ini, buah manggis adalah primadona ekspor. Di luar negeri, manggis disebut "Queen of Fruit" atau ratunya buah dan durian sebagai "King of Fruit" atau rajanya buah. (Monique Handa Shafira)
(UWA)