Waduh, Puluhan Orang jadi Korban Lowongan Kerja Palsu di Bandung Zoo

Manajemen Bandung Zoo menemui sejumlah warga yang menjadi korban penipuan. (MI/Naviandri) Manajemen Bandung Zoo menemui sejumlah warga yang menjadi korban penipuan. (MI/Naviandri)

Bandung: Sebanyak 41 warga mengaku menjadi korban penipuan lowongan pekerjaan di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo). Mereka mengaku telah menyerahkan dana yang totalnya mencapai jutaan rupiah. 

Pelaku penipuan, FM, diduga relawan paruh waktu yang mengaku sebagai kepala edukasi Bandung Zoo. Septian bersama dengan korban penipuan lainnya mendatangi Sekretariat Bandung Zoo di Jalan Tamansari, Kota Bandung. 

"Kami awalnya ditawari lowongan pekerjaan di Bandung Zoo oleh FM, untuk bekerja dengan berbagai posisi. FM mengaku sebagai salah satu kepala edukasi," kata Septian, salah satu korban penipuan tersebut, dilansir dari Media Indonesia, Sabtu, 27 Mei 2023.

Septian mengatakan, FM menawarkan berbagai lowongan kerja, seperti posisi ticketing, marketing, dan asisten edukasi, yang membutuhkan banyak karyawan. Pelaku juga meminta uang untuk biaya administrasi, mulai dari Rp350 ribu hingga Rp1 juta.

"Kami makin percaya, karena FM membuat surat terima atas nama PT Yayasan Margasatwa Tamansari. Surat itu menyatakan kami sudah diterima bekerja di Bandung Zoo setelah beberapa hari kami menyerahkan uang," terang Septian.

Menanggapi hal ini, Manajemen Bandung Zoo, mengatakan bahwa pihaknya telah mendatangi tempat tinggal FM sebanyak dua kali. Namun, pelaku tidak ada di rumahnya.

"Kami sempat bertemu dengan orang tua dan adiknya saat ke sana kali kedua. Kami meminta keluarga membawa FM ke kami supaya bisa dimintai keterangan lebih lanjut dan supaya masalah menjadi selesai," ucap HRD Bandung Zoo, Wawan Setiawan.

Wawan menerangkan, pihaknya telah melayangkan surat panggilan resmi dari manajemen ke FM, tetapi tidak ditanggapi. Pelaku juga tidak kunjung datang untuk menyerahkan diri.

"Manajemen akhirnya memutuskan untuk melaporkan FM ke pihak berwajib. Kami juga mengarahkan para korban untuk melapor ke polisi," tambahnya.



(SUR)

Berita Terkait