Minyak Goreng Cepat Habis di Bandung Gara-gara Panic Buying

Petugas mengecek ketersediaan minyak goreng di toko ritel . Foto: Antara/Bagus Ahmad Rizaldi Petugas mengecek ketersediaan minyak goreng di toko ritel . Foto: Antara/Bagus Ahmad Rizaldi

Bandung: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat menyebut stok minyak goreng di pasaran relatif aman. Namun, fenomena panic buying di tengah masyarakat menyebabkan pasokan minyak goreng cepat habis.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jawa Barat, Eem Sujaemah, mengatakan toko ritel telah menyiapkan minyak goreng sesuai kebutuhan masyarakat. Karena panic buying, produk minyak goreng di pasaran habis sebelum waktu distribusi selanjutnya.

Baca: Kasus Covid-19 Melonjak, Kota Bekasi Batasi PTM Jadi 25%

"Karena sekarang terjadi panic buying di mana-mana sehingga orang ketakutan. Makanya ada di beberapa daerah ada yang menggunakan stempel seperti pemilu (pemilihan umum)," kata Eem, demikian dikutip dari Antara, Senin, 21 Februari 2022.

Dalam sepekan terakhir, sejumlah antrean masyarakat menumpuk di depan toko ritel untuk memburu minyak goreng. Dengan adanya fenomena panic buying tersebut, minyak goreng di pasaran kerap habis sebelum pukul 12.00 WIB.

Sementara, Kabid Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, menyebut para pengusaha ritel telah menjamin ketersediaan minyak goreng. Namun adanya isu kenaikan serta kelangkaan komoditas tersebut, masyarakat membeli minyak goreng dengan jumlah yang banyak.

Baca: Putra Daerah, Relawan Majalengka Dukung Erick Thohir Maju Capres 2024

"Sebenarnya stok cukup di hari-hari normal. Namun untuk sekarang, kan kondisinya banyak mungkin warga itu sedikit ketakutan. Makanya warga membeli dalam jumlah yang banyak," ucap Meiwan.



(UWA)

Berita Terkait