BPBD: 22 dari 40 Kecamatan di Bogor Berpotensi Terjadi Pergeseran Tanah

Kondisi lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan) Kondisi lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengungkap 22 dari 40 kecamatan berpotensi terjadi pergeseran tanah tingkat menengah sampai tinggi. Bahkan, beberapa daerah disertai potensi banjir bandang atau aliran bahan rombakan.

“Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, empat kecamatan berpotensi menengah, 22 kecamatan berpotensi terjadi pergeseran tanah tingkat menengah hingga tinggi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, dilansir dari Antara, Senin, 19 September 2022.

Kecamatan yang berpotensi terdampak ialah Babakanmadang, Bojonggede, Cariu, Ciawi, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Citeureup, Gunungsindur, Jasinga, Jonggol, Klapanunggal, Leuwisadeng, Megamendung, Nanggung, Parung, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang, dan Tanjungsari.

Sebanyak 11 daerah berpotensi mengalami diterjang bandang dan aliran bahan rombakan. “Aliran bahan rombakan atau debris flow merupakan fenomena di mana percampuran air, lumpur, dan kerikil mengalir dengan kecepatan tinggi terbawa aliran banjir,” kata Aris.

Menurut dia, data tersebut diperoleh BPBD dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Data itu adalah gambaran umum mengenai potensi pergeseran tanah sejak Agustus – September 2022.

Tetapi, kondisi tersebut dinilai lebih baik daripada bulan-bulan sebelumnya. Lantaran ada pengurangan beberapa wilayah yang berpotensi tinggi pergeseran tanah.

 

BACA: Dampak Tanah Longsor dan Pergerakan Tanah di Cianjur, Belasan Rumah Rusak



(SUR)

Berita Terkait