14 Desa di Sumedang Terdampak Gempa, 84 Rumah Rusak

Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya pascagempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya pascagempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa

Sumedang: Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman, menyampaikan tiga wilayah di Sumedang terdampak signifikan akibat tiga gempa bumi di atas magnitudo 4.0 pada akhir 2023. Wilayah tersebut terdiri atas Tegalsari, Cipameungpeuk, dan Babakan Bukit.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan sebanyak 14 desa di Sumedang terkena dampak gempa, dengan 84 rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Tidak ada korban jiwa meskipun terdapat korban luka-luka akibat tertimpa bangunan.


"Tim sudah diturunkan ke lapangan dari BPBD, BMKG, dan pemda untuk asesmen, mendata kerusakan di lapangan. Sementara ini sudah terkendali, hanya beberapa warga terluka,"  ucap Herman dikutip dari Antaranews.com pada Senin, 1 Januari 2024.

Herman juga mengonfirmasi bahwa dua rumah sakit, yaitu RSUD Sumedang dan RS Pakuwon, ikut terdampak. Akibatnya, pasien dievakuasi dan dirawat di tenda darurat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, mengklarifikasi informasi palsu tentang gempa susulan dengan kekuatan lebih besar. Atang menegaskan bahwa informasi tersebut adalah hoaks dan dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Atang meminta masyarakat agar tetap waspada, mendapatkan informasi hanya dari instansi pemerintah seperti BMKG, BNPB, BPBD, dan Badan Geologi. Ia juga mengingatkan bahwa tidak ada ahli yang dapat memprediksi kapan terjadi gempa susulan.

Gempa bumi terjadi tiga kali di Sumedang pada periode pergantian tahun, dengan magnitudo 4.1, 3.4, dan 4.8. Analisis Badan Geologi menyimpulkan bahwa aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari menjadi penyebabnya. Sesar ini memiliki sejarah gempa bumi pada tahun 1972 dan 2010.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan petugas BPBD. Selain itu, masyarakat supaya tidak terpancing oleh isu tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.



(SUR)

Berita Terkait