Dinkes Jatim Laporkan 108 Orang Terpapar Omicron, 47,2 Persennya Sembuh

Ilustrasi: Petugas kesehatan menyiapkan vaksin saat digelar vaksinasi covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Foto: Antara/Zabur Karuru Ilustrasi: Petugas kesehatan menyiapkan vaksin saat digelar vaksinasi covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Foto: Antara/Zabur Karuru

Dadali: Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Jatim) melaporkan sebanyak 108 orang di wilayah setempat terpapar virus covid-19 varian Omicron. Data tersebut berdasarkan hasil tes dari Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.

"Yang terpapar varian Omicron itu tersebar di 13 kabupaten/kota," ujar Kepala Dinkes Jatim, Erwin Astha Triyono demikian dikutip Medcom.id, Rabu, 3 Februari 2022.

ITD Unair merilis data terakhir tambahan kasus Omicron di Jatim pada 28 Januari 2021 dengan total 82 kasus baru. Erwin memaparkan tambahan 31 orang terjangkit Omicro berasal dari Surabaya, Kota Malang 22 orang, Sidoarjo 5 orang, Gresik 5 orang, Kabupaten Madiun 5 orang, Kabupaten Malang 5 orang, dan Kabupaten Pasuruan 4 orang.

Kemudian, masing-masing satu orang dari Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Jember, Pacitan, dan Trenggalek.

"Dari total 108 orang yang terkonfirmasi positif varian Omicron, sebanyak 47,2 persen telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi, sedangkan 52,8 persen lainnya masih menjalani isolasi dengan kondisi mayoritas tanpa gejala atau gejala ringan," papar Erwin.

Ia menjelaskan sekitar 63 persen warga terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksin lengkap dua dosis dan tidak bergejala sampai bergejala ringan. "Artinya dengan vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat covid-19," jelas dia.

Meskipun demikian, menurut Erwin upaya vaksinasi saja tidak cukup, tapi harus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat. Hal ini penting dilakukan demi menjamin seseorang aman dari tertular maupun menularkan covid-19 kepada orang lain.

Terkait penambahan kasus Omicron, Pemerintah Provinsi Jatim telah melakukan berbagai cara dalam upaya pencegahan semakin meluas.

"Mulai dari melaksanakan surveilans ketat covid-19, termasuk dengan mengintensifkan pemeriksaan dan pelacakan kontak erat covid-19 untuk deteksi dini kasus dan pencegahan penularan lebih cepat di komunitas," ujar dia



(UWA)

Berita Terkait