Fenomena gerhana bulan total akan terjadi pada hari ini, 8 November 2022. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena itu akan berlangsung selama satu jam 25 menit 44 detik dan bisa dilihat di seluruh Indonesia.
"Insyaallah, pada 8 November 2022 akan terjadi Gerhana Bulan Total di seluruh wilayah Indonesia," ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dikutip dari Medcom.id, Selasa, 8 November 2022.
Kamaruddin menjelaskan bahwa gerhana bulan total yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Bengkulu dapat dilihat pada kontak Umbra 3 (U3) pukul 18.42 WIB.
Sementara itu, masyarakat di Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat, dapat melihat gerhana bulan total pada waktu puncak gerhana, yakni 17.59 WIB.
Wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, GBT dapat dilihat pada kontak Umbra 2 (U2) pukul 17.16 WIB/18.16 WITA/19.16 WIT.
"Masyarakat Papua dan Papua Barat dapat melihat Gerhana Bulan Total pada kontak Umbra 1 (U1) pukul 18.08 WIT," jelasnya.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total Terlihat di Indonesia pada 8 November
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Gerhana bulan total sendiri terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar.
Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra (bayangan inti) bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah.
Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Andi Pangerang mengungkapkan bahwa seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati puncak gerhana bulan total 8 November 2022. Namun hal ini tidak berlaku pada wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Bengkulu.
"Dampak dari gerhana bulan total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, purnama maupun bulan baru," ujar Andi.
(SUR)