Wagub Jabar: Vaksinasi di Jabar Dianggap Paling Baik di Tingkat Nasional

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat melaunching bantuan Pemprov Jabar di Cirebon, Sabtu, 9 Mei 2020. Medcom.id/ Ahmad Rofahan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat melaunching bantuan Pemprov Jabar di Cirebon, Sabtu, 9 Mei 2020. Medcom.id/ Ahmad Rofahan

Dadali: Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki angka penduduk terbanyak di Indonesia, yakni mencapai 50 juta. Tetapi, angka yang besar itu tidak menghambat kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam merealisasikan program vaksinasi di wilayahnya dengan baik.

“Jawa Barat dalam melaksanakan vaksinasi khusus untuk sumber daya manusia (SDM) kesehatan ini dianggap paling banyak dan baik di tingkat nasional,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube Humas Jabar pada Senin, 15 Februari 2021.

Meskipun jumlah penduduk Jawa Barat terbanyak di Indonesia, pelaksanaan vaksinasi untuk tenaga kesehatan di sana disebut paling tinggi di tingkat nasional. Tentunya, prestasi itu merupakan suatu hal yang bisa dibanggakan. 

“Konsekuensinya, kita paling diutamakan dalam pemberian vaksin selanjutnya. Termasuk juga ada prioritas-prioritas lain dalam vaksinasi, karena sudah menunjukkan iktikad baik dalam proses pelaksanaannya,” ucapnya. 

Uu juga menyampaikan kabar baik untuk warga Jabar. Kasus aktif covid-19 di Jabar menurun sekitar 14 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Keterisian rumah sakit yang sebelumnya sempat di atas 70 persen juga sudah mulai bisa dikendalikan.

“Alhamdulillah, minggu ini (keterisian rumah sakit) hanya 58 persen. Tetapi, ini pun belum sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.

Angka reproduksi efektif (Rt) covid-19 di Jabar per 10 Februari 2021 juga baik, yakni 0,39 dengan rata-rata 14 hari terakhir sebesar 1,37. Dengan begitu, angka Rt covid-19 di Jabar menurun sangat signifikan. 

“Perlu kami sampaikan juga, karena tes ini merupakan salah satu indikator keberhasilan (penanganan covid-19), maka Jabar sampai hari ini sudah mengadakan tes sekitar 1.320.000. Dari jumlah penduduk yang hampir 50 juta, ini hampir memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” jelasnya.
 



(SYI)

Berita Terkait