Kapolda Jabar: Jangan Coba-Coba Curi Start Mudik!

Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri. MI/Depi Gunawan Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri. MI/Depi Gunawan

Dadali: Pemerintah resmi melarang masyarakat melakukan mudik Lebaran tahun ini demi mencegah penularan covid-19. Untuk itu, Polda Jawa Barat (Jabar) menyiapkan ratusan pos penyekatan untuk mencegah masyarakat yang nekat mudik Lebaran 2021.

"Polda dan instansi terkait sudah menyiapkan langkah antisipasi. Kurang lebih ada 338 pos penyekatan yang tersebar di seluruh wilayah hukum Polda Jabar," kata Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri di Polres Cimahi, Rabu, 14 April 2021, seperti dilansir dari Media Indonesia.

Baca juga: Polisi Bakal Gelar Patroli Larang "Sahur on The Road"

Kepolisian memastikan bakal melakukan antisipasi dengan mencegat masyarakat yang melaksanakan mudik lebih awal sebelum pelarangan diberlakukan pada 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Dofiri mengingatkan masyarakat agar tidak mencuri start mudik duluan.

"Jadi saya harap sudahlah jangan coba curi-curi juga, daripada nanti sudah jauh-jauh dikembalikan lagi. Kan sayang buang tenaga, buang bensin," ucap dia.

Dofiri mengimbau masyarakat yang akan bepergian mudik agar mengurungkan niatnya. Sebab, kepolisian akan menggelar Operasi Ketupat mulai 12-25 April 2021, sebagai langkah persiapan pelarangan mudik.

"Dalam Operasi Ketupat, Polri akan melakukan imbauan, sosialisasi dan pencegahan apabila ada yang berusaha mudik duluan. Tindakan tilang akan diberlakukan kalau ada keterpaksaan, selektif, terbatas harus dilakukan," kata Dofiri.

Baca juga: Hari Pertama Puasa, Ridwan Kamil Berikan Pesan Ini

Dia menyarankan mudik untuk bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman bisa diganti secara daring. Dia berharap masyarakat mengikuti imbauan pemerintah.

Menurut dia, pandemi covid-19 belum berakhir meski saat ini terjadi penurunan tren kasus aktif di Jabar dibanding sebelumnya. Hal ini tentunya tidak terlepas dari keberhasilan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang sudah berjalan.

"Kita bersyukur selama pelaksanaan PPKM mikro yang kurang lebih sampai memasuki lima minggu sekarang itu ada penurunan cukup siginifikan sekali dari minggu ke minggu dibanding sebelumnya," terang dia.

Hal ini, lanjut dia, tentunya harus dipertahankan. Sebab berdasarkan pengalaman musim libur Tahun Baru 2021 terjadi lonjakan kasus covid-19 yang begitu tajam.

"Jangan sampai nanti libur Lebaran, masyarakat ramai-ramai melaksanakan mudik, kita tahu berapa ratus ribu yang akan pulang kampung misalnya, berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Ini dipastikan juga merupakan sesuatu yang nantinya bisa mempertinggi angka penyebaran covid-19," kata dia. (Depi Gunawan)



(CIA)

Berita Terkait