Dadali: Varian baru virus corona asal Skotlandia sudah masuk di Indonesia. Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih sempat menyebutkan virus yang dinamai N439K itu sudah ditemukan di 30 negara dan lebih 'pintar' dari virus corona yang sudah ada sebelumnya.
Lantas, apa kata Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait hal itu? Kemenkes menjelaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan supervisi secara terus menerus terhadap N439K.
"Mutasi ini single mutation, kita tahu mutasi ada yang single atau ada yang multiple mutasi. Kalau virus yang menjadi perhatian, atau disebut juga virus multiple mutasi," kata juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Metro TV secara virtual, Minggu, 14 Maret 2021.
Masyarakat diminta untuk tenang terkait penyebaran mutasi N439K di Indonesia. Saat ini, WHO masih mendalami mutasi asal Skotlandia itu.
"WHO akan mengatakan apakah virus varian dari N439K ini termasuk virus yang harus dilakukan pengamatan terus menerus atau suatu virus yang harus di waspadai seperti varian B117 ini," ucapnya.
Belum ada data lengkap terkait tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan oleh varian baru ini. Tetapi, disebutkan mutasi N439K dapat melekat lebih kuat di sel-sel tubuh manusia.
"Tapi itu di dalam suatu uji coba melihatnya. Artinya memang baru satu jurnal yang mengatakan ini dan kita belum mendengar lebih lanjut dari WHO seperti apa," ungkap Nadia.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran covid-19 jenis apa pun dengan tetap disiplin protokol kesehatan 5M. Hal ini meliputi memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
"Kalau kita merasakan gejala-gejala, untuk segera memeriksakan diri, ditambah tentunya vaksin yang saat ini merupakan salah satu yang bisa membantu kita melawan (covid-19)," kata Nadia. (Kautsar Widya Prabowo)
(SYI)