Dadali: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana mempercepat penyelesaian vaksinasi covid-19. Ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau langsung proses vaksinasi, baik di Puri Begawan maupun secara drive thru di GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 19 Maret 2021.
Dalam kunjungannya, Jokowi mengapresiasi skema vaksinasi Pemkot Bogor yang dinilai terkonsep dan rapi. Sehingga, Jokowi meminta Kota Bogor untuk mempercepat penyelesaian vaksinasi.
"Semua dipercepat, dari yang pelaksanaan per harinya 5.500 sampai 6.000, kita tingkatkan jadi 7.000 orang. Targetnya kita satu bulan ini tuntas 109.000 orang," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya lewat akun Instagram @pemkotbogor, Kamis, 25 Maret 2021.
Baca juga : Jokowi Harap Vaksinasi Drive Thru di Bogor Diikuti Provinsi Lain
Bima Arya berharap Kota Bogor bisa menjadi daerah pertama yang merampungkan vaksinasi. Untuk itu, dia butuh dukungan seluruh pihak agar proses vaksinasi dapat berjalan lebih cepat.
"Jadi kita ingin percepat semuanya. Kalau vaksinnya kurang, kita minta lagi ke Kemenkes (Kementerian Kesehatan). Kalau bisa Kota Bogor menjadi daerah pertama yang selesai proses vaksinasinya," tekan dia.
Salah satu cara mempercepat proses vaksinasi yakni dengan metode jemput bola kepada para sasaran vaksin. Dia mencontohkan pelaksanaan vaksinasi di pusat perbelanjaan bagi para karyawan mal yang digelar pekan lalu.
Baca juga : Jokowi Pastikan Vaksinasi Calon Jemaah Haji di Bogor Lancar
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menambahkan upaya percepatan proses vaksinasi di Kota Hujan itu terus digencarkan. Terutama vaksinasi untuk sasaran tahap kedua pelayanan publik.
"Kami sudah menargetkan semua di 25 puskesmas setiap hari untuk memberikan pelayanan maksimal per harinya. Ada 15 rumah sakit yang memberi pelayanan setiap hari. Satu rumah sakit minimal bisa (memvaksinasi) 100 orangper hari," papar dia.
Proses vaksinasi di sejumlah lokasi bakal terus berlanjut hingga April 2021. Dinkes Kota Bogor, kata dia, sudah menjadwalkan sekitar 1.500 orang divaksinasi dalam sehari.
Dengan skema percepatan itu, Retno optimistis pelaksanaan vaksinasi dengan sasaran pelayan publik bisa tercapai pada April atau Juni mendatang. Terlebih, Dinkes Bogor telah mengerahkan seluruh sumber daya manusia (SDM) baik dari puskesmas, rumah sakit, klinik, hingga organisasi kesehatan untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi.
"Yang menjadi kendala adalah ketersediaan vaksin. Kami baru menerima 75 ribu dosis untuk dua kali penyuntikan. Jadi belum semua target di sasaran tahap dua teralokasikan. Dan ini terus kami coba ajukan untuk ketersediaan vaksin," kata Retno.
(CIA)