Jokowi: Pengembangan Vaksin Nusantara Harus Ikuti Kaidah Saintifik

Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden. Presiden Joko Widodo/Biro Pers Sekretariat Presiden.

Dadali: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung pengembangan vaksin lokal, termasuk Vaksin Nusantara. Namun, dia mengingatkan vaksin harus diciptakan dengan memakai pendekatan ilmiah.
 
"Untuk menghasilkan produk obat dan vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu, harus mengikuti kaidah-kaidah saintifik," kata Jokowi di Jakarta, Jumat, 12 Maret 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
 
Menurut dia, peneliti vaksin covid-19 tidak boleh keluar dari kaidah-kaidah keilmuan. Uji klinis harus dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, terbuka, transparan, serta melibatkan banyak ahli.

"Persyaratan dan tahapan ini penting dilakukan untuk membuktikan bahwa proses pembuatan vaksin sangat mengedepankan unsur kehati-hatian dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," ucapnya.
 
Kepala Negara menilai kepatuhan terhadap prosedur akan menghasilkan vaksin yang aman dan efektif. Jika semua tahapan sudah dilalui, Jokowi mendukung Vaksin Nusantara cepat diproduksi.
 
"Ini untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri akan vaksin," kata Jokowi.
  
Penemuan Vaksin Nusantara sempat menjadi sorotan publik. Vaksin diklaim dapat menciptakan kekebalan tubuh seumur hidup.

Vaksin Nusantara memanfaatkan sel dendritik dan menjadi pengembangan sel pertama di dunia. Terawan mengatakan pengembangan vaksin dengan sel ini sudah dilakukan sejak 2015.
 
"Saya secara pribadi juga sudah mengembangkan proses dendritik vaksin ini di Cell Cure Center RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta," kata Terawan dalam rapat kerja dengan Komisi IX, Jakarta, Rabu, 10 Maret 2021.
 
Saat itu, sel dendritik tak dikhususkan untuk menjadi vaksin covid-19. Namun, sel itu digunakan sebagai riset pengembangan vaksin kanker. (Nur Azizah)



(CIA)

Berita Terkait