Pembelian Vaksin AstraZeneca Berpotensi Sia-sia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. MI/ Immanuel Antonius Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. MI/ Immanuel Antonius

Dadali: Sebanyak 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia melalui skema COVAX dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, 8 Maret 2021. Sayangnya, pembelian vaksin tersebut berpotensi sia-sia. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku baru mengetahui apabila vaksin AstraZeneca akan kedaluwarsa pada Mei 2021. Pemerintah juga kaget dengan rentang waktu penyuntikan dosis pertama dan kedua vaksin coivd-19 AstraZeneca. Pihak yang divaksinasi menggunakan AstraZeneca harus menunggu tiga bulan untuk mendapatkan dosis kedua.
 
"Jadi dia ada 9 sampai 12 minggu range-nya suntik pertama dengan suntik kedua karena regin-nya berbeda tapi masalah logistiknya juga sama," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Senin, 15 Maret 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.

Atas dasar tersebu pembelian vaksin AstraZeneca ini kemungkinan tidak bisa dirasakan manfaatnya akibat rentang waktu kedaluwarsa yang sebentar lagi. Apalagi, izin penggunaan vaksin AstraZeneca dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) belum dikantongi pemerintah.
 
"Padahal dia suntikannya bedanya 9 sampai 12 minggu dan sampai sekarang juga masih menunggu rilis dari BPOM," tutur Budi. (Candra Yuri Nuralam)



(SYI)

Berita Terkait