Dadali: Jerawat di wajah acap kali membuat kaum wanita tidak percaya diri akan penampilan. Jerawat yang dipicu perubahan homonal dalam tubuh ini sering terjadi pada remaja yang mengalami masa pubertas.
Jerawat perlahan akan hilang tanpa pengobatan, tapi terkadang ketika satu jerawat mulai hilang, jerawat lainnya bermunculan. Masalah ini dapat menyebabkan tekanan emosional dan melukai kulit.
Dilansir dari Healthline, jerawat dapat disebabkan sejumlah faktor, salah satunya pola makan. Makanan dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan tubuh melepas hormon insulin. Kadar insulin yang berlebihan dalam darah dapat membuat wajah gampang berminyak dan meningkatkan risiko timbulnya jerawat.
Makanan yang dapat memicu lonjakan insulin antara lain pasta, nasi, dan roti putih. Ahli dermatologi bersertifikat dari klinik Curologi di Amerika Serikat, dr. David Lortscher, menjelaskan gula dalam bentuk apapun dapat memengaruhi hormon dan kondisi kulit.
"Saat Anda makan karbohidrat sederhana dan panganan tinggi gula, maka kadar gula darah Anda meningkat lebih cepat, pankreas merespon dengan melepaskan insulin," kata Lortscher, Sabtu, 20 Maret 2021, seperti dilansir dari laman Healthline.
David melanjutkan menghilangkan gula dalam daftar makanan Anda dapat menurunkan jumlah insulin. Sehingga, produksi minyak dan jerawat juga menurun.
Coklat dapat menimbulkan jerawat
Berdasarkan penelitian oleh Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, coklat diyakini dapat memperburuk jerawat. Namun, tak semua orang terpengaruh dampak buruk dari coklat.
Lortscher menyebut susu hewani menjadi salah satu pemicu utama yang merangsang hormon untuk memproduksi sebum lebih banyak. Susu hewani dan semua produk turunannya mengandung prekursor bagi hormon testosteron dan androgen. Sehingga mengaktifkan proses yang menyebabkan jerawat.
"Susu dan segala jenis produk turunannya, pada sebagian orang terbukti dapat memicu atau memperburuk kondisi kulit yang berjerawat," kata dia.
Jenis makanan menimbulkan jerawat
Produk susu dan pangan tinggi gula menjadi dua dari sekian daftar tersangka pemicu jerawat. Namun, bagaimana jika dua jenis bahan makanan tersebut dieliminasi dari pola makan?
Lortscher mengatakan diet bebas gula dan susu tanpa batasan bisa menjadi salah satu strategi eliminiasi paling populer yang dilakukan orang untuk kulit mereka.
"Meskipun mekanismenya tidak jelas, hubungan gula dan susu dengan jerawat lebih banyak ditandai dengan susu skim dibandingkan susu murni, dan pada mereka yang mengonsumsi lebih dari tiga porsi per minggu," ucap dia.
Produk turunan susu seperti keju, es krim, dan yogurt mungkin dapat menimbulkan jerawat. Tetapi kaitannya tampak lebih kuat dengan susu skim. Lantas bahan pangan apa saja yang dinyatakan paling aman untuk membantu mencegah peradangan jerawat?
Diet rendah gula bisa hilangkan jerawat
Beberapa penelitian menunjukkan pola diet rendah gula sederhana dapat mencegah dan membantu meredakan jerawat. Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menunjukkan pasien yang mengikuti pola makan ini selama 10 minggu mengalami kondisi kulit berjerawat yang membaik.
Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology, para peneliti menemukan diet rendah gula dengan asupan protein tinggi selama 12 minggu, mampu memperbaiki kondisi kulit berjerawat pada pria. Serta dapat menurunkan berat badan.
Jenis makanan untuk mencegah timbulnya jerawat
Studi menunjukkan konsumsi makanan yang kaya zinc dapat mencegah dan mengobati jerawat. Studi yang diterbitkan dalam BioMed Reserach International Journal, para peneliti meneliti hubungan kadar zinc dalam darah dan tingkat keparahan jerawat.
Zinc adalah mineral makanan yang penting dalam perkembangan kulit serta mengatur metabolisme, dan kadar hormon. Peneliti menyarankan orang dengan kasus jerawat parah untuk meningkatkan jumlah zinc dalam makanan menjadi 40 mg per hari.
Penelitian dari Journal of Cutaneous and Ocular Toxicology juga menyebut kadar vitamin A dan E yang rendah juga dapat menyebabkan jerawat menjadi lebih parah. Sehingga, Anda yang mengalami peradangan jerawat harus meningkatkan asupan makanan kaya akan vitamin A dan E.
Selain itu, Anda yang mengalami peradangan jerawat juga dapat mengonsumsi omega-3 dan antioksidan. Omega-3 adalah jenis lemak yang ditemukan pada tumbuhan dan sumber protein hewani tertentu, seperti ikan dan telur.
Sementara, antioksidan adalah bahan kimia yang menetralkan racun dalam tubuh. Omega-3 dan antioksidan diklaim dapat mengurangi peradangan pada kulit.
Studi yang diterbitkan dalam Lipids in Health and Disease menemukan, orang yang mengonsumsi suplemen omega-3 dan antioksidan setiap hari mampu pengurangi jerawat dan meningkatkan kesehatan mental. Jadi bagi Anda yang memiliki peradangan jerawat dapat mengikuti langkah-langkah di atas.
(CIA)