Dadali: Dengan diberikannya izin dari Food Drug Administration (FDA), Pfizer dan Moderna memperluas cakupan uji coba vaksin mereka untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.
FDA telah meminta dua perusahaan itu untuk memasukkan 3.000 anak atau dua kali lipat jumlah peserta sebelumnya. Hal tersebut dilakukan agar mampu mendeteksi efek samping langka yang ditimbulkan dari vaksin tersebut, dilansir dari HuffPost, Rabu, 27 Juli 2021.
Sebelumnya vaksin Pfizer-BioNTech telah disahkan untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas, dan vaksin moderna telah disahkan untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
Langkah tersebut dilakukan otoritas setempat dikarenakan sekolah akan dibuka kembali untuk pembelajaran tatap muka pada musim gugur. Hal ini juga menjadi isu utama dikalangan orang tua siswa, guru, dan staf sekolah.
Baca juga: Warga Garut Antusias, Persedian Vaksin Covid-19 Menjadi Terbatas
Nantinya, Pfizer yang memulai uji coba vaksin pada anak-anak sejak Maret 2021, akan menyerahkan hasil studinya kepada FDA untuk penggunaan darurat anak berusia 5 hingga 11 tahun pada September atau Oktober.
Sedangkan Moderna, yang juga memulai uji coba vaksin pada anak-anak di bawah 12 tahun sejak Maret, untuk meminta izin penggunaan darurat pada akhir 2021 atau awal 2022.
Untuk diketahui saat ini kasus terkonfirmasi positif virus corona sedang meningkat di seluruh Amerika ketika varian delta yang sangat menular menyebar begitu cepat. Hal tersebut diikuti dengan kasus kematian yang sangat banyak di antara orang-orang yang tidak divaksinasi.
(NAI)