Dadali: Di tengah pandemi covid-19, seluruh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pemilih yang hadir wajib menerapkan protokol kesehatan. Penerapan 3M (mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak) harus dilaksanakan secara ketat demi mencegah terciptanya klaster baru di Pilkada 2020.
Menyikapi hal tersebut, petugas di TPS 56 yang berlokasi di Jalan Pajaga, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok memiliki ide yang unik untuk mengajak warga menerapkan protokol kesehatan. TPS tersebut disulap menjadi seperti ruang perawatan di rumah sakit.
“Karena sedang di masa pandemi covid-19, cara kami berpakaian dan men-setting lokasi pencoblosan seperti rumah sakit ini bertujuan untuk mengajak warga tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata inisiator TPS 56, Vierza M Mahdi, Rabu, 9 Desember 2020, seperti dilansir dari Suara.com.
Seluruh petugas KPPS di TPS 56 kompak mengenakan kostum layaknya perawat. Bahkan, properti yang digunakan untuk tempat logistik pun menggunakan tempat tidur pasien. Tampak berbagai peralatan rumah sakit juga menghiasi TPS ini, seperti infus dan alat peraga tubuh.
“Peralatannya kami pakai miliki Posyandu,” jelas Vierza.
Pihaknya juga berinisiatif untuk membuat video ajakan kepada warga untuk datang ke TPS. Jumlah pemilih yang terdata sesuai daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 56 Mekarjaya Depok ini kurang lebih sebanyak 400 jiwa.
“Kami juga pasang banner layaknya rumah sakit agar semakin menarik minat warga,” tutur Vierza.
Adapun dua pasangan calon (paslon) yang bersaing di Pilkada Depok 2020. Nomor urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia dan nomor urut 2, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono. Pasangan nomor urut 1 diusung oleh enam partai, yakni Gerindra, PDIP, Golkar, PAN, PKB, dan PSI. Sementara pasangan nomor urut 2 diusung oleh tiga partai, yaitu PKS, Demokrat, dan PPP.
Wah unik sekali ya! Bagaimana menurut kalian?
(SYI)