Dadali: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengumumkan tidak ada lagi kabupaten/kota di Jabar yang berstatus zona merah minggu ini. Hal ini merupakan kabar baik, karena baru pertama kalinya kondisi itu terjadi selama satu tahun pandemi covid-19 melanda Indonesia.
“Setelah berbulan-bulan naik turun dan empat minggu terakhir masih ada satu (kabupaten/kota berstatus zona merah) yang pindah-pindah. Minggu ini, tidak ada zona merah di Jawa Barat untul level kabupaten/kota,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam konferensi pers Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar pada Rabu, 3 Maret 2021.
Emil, sapaan akrabnya, juga menyebutkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro berhasil menekan angka penyebaran covid-19. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya kasus covid-19 mingguan di Jabar sebanyak 60 persen.
“Jadi, kami berkesimpulan PPKM mikro ini alhamdulillah berhasil. Kami ingin mengupayakan PPKM mikro sebagai adaptasi baru, karena mengelola kasus berbasis wilayah-wilayah kecil,” jelasnya.
Dua minggu sebelumnya, kasus mingguan Jabar mencapai sekitar 28.000 kasus. Namun, update terakhir menunjukkan hanya sekitar 10.000 kasus per minggunya.
Data yang digunakan oleh Pemprov Jabar dalam menghitung kasus mingguan tersebut merupakan data real time yang dimiliki pihaknya. Sebab, data kasus harian yang diumumkan pemerintah pusat masih bercampur dengan data-data lama.
“(Data kasus covid-19) ini sudah dibersihkan, hanya data harian yang kami hitung. Sehingga, terjadi tren (kasus covid-19) turun lumayan tinggi ke 60 persen dari sebelumnya,” ucap Emil.
(SYI)