Dadali: Sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terdampak banjir rob sejak Minggu, 7 Februari 2021. Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, pun menetapkan status tanggap darurat banjir. Saat ini, penanganan banjir akan difokuskan untuk membantu warga terdampak dan mengurangi genangan air.
Penetapan status tanggap darurat itu diputuskan dalam Surat Keputusan (SK) No 366/Kep.60-BPBD/2021 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir di wilayah Kabupaten Indramayu.
Penetapan status tersebut berlaku untuk 22 kecamatan yang dilanda bencana banjir serta ruas jalan tol Cipali yang berada dalam wilayah Kabupaten Indramayu.
Adapun 22 kecamatan yang dilanda banjir yaitu Kecamatan Indramayu, Pasekan, Sindang, Lohbener, Jatibarang, Widasari, Tukdana, Kertasemaya, Krangkeng, Sukagumiwang, Lelea, Cikedung, Kroya, Gabuswetan, Bongas, Cantigi, Losarang, Kandanghaur, Anjatan, Haurgeulis, Terisi, dan Gantar.
"Masa tanggap darurat ini berlaku 9 hari mulai 8 hingga 17 Februari 2021," jelas Taufik, Selasa 9 Februari 2021, seperti dilansir dari Media Indonesia.
Dengan penetapan status ini, biaya yang dibutuhkan untuk penanganan banjir dibebankan pada APBD Kabupaten Indramayu 2021, APBD Provinsi Jabar 2021, dan APBN 2021.
Dijelaskan Taufik upaya penanganan pertama dalam bencana banjir itu adalah proses evakuasi warga. Selanjutnya pendirian dapur umum di beberapa wilayah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Desa Karangtumaritis, Kecamatan Haurgeulis menjadi wilayah paling parah terdampak banjir. Hari ini, Selasa, 9 Februari 2021, banjir sudah mulai surut. Namun aktivitas di dapur umum masih berjalan, warga terdampak banjir masih mendapatkan suplai makanan dari dapur umum.
(SYI)