5 Tips Agar Anak Tak Kecanduan Gadget Saat Pandemi

Ilustrasi/Pexels Ilustrasi/Pexels

Dadali: Belasan anak dengan rentang usia 11-15 tahun di Jawa Barat dilaporkan menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Bogor. Mereka dirawat di RSJ lantaran kecanduan gawai. 

Sepanjang tahun 2020, tercatat ada 98 anak yang menjalani rawat jalan karena mengalami kecanduan gawai. Kemudian, hingga Maret 2021, disebutkan terdapat 14 anak yang menjalani rawat jalan. Kebanyakan dari mereka dirawat akibat kecanduan internet, seperti adiksi games.

"Rata-rata sebulan itu ada sekitar 11 sampai 12 orang yang harus dirawat di RSJ," kata Direktur Utama RSJ Cisarua, Elly Marliyani, Selasa, 16 Maret 2021, seperti dilansir dari Media Indonesia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengingatkan risiko kecanduan gawai pada anak meningkat selama pandemi covid-19. Kecanduan gawai termasuk salah satu gangguan mental.

Lalu, bagaimana supaya anak tak kecanduan gawai selama masa pandemi ini? Berikut saran sejumlah pakar seperti dikutip dari berbagai sumber:

1. Kesepakatan waktu penggunaan gawai

Salah satu cara agar anak tidak kecanduan gawai ialah dengan memberikan batasan waktu penggunaan gawai pada anak. Misalnya, anak dalam sehari dibatasi bermain gawai selama dua jam. 

Orang tua harus berani dan tegas mengambil tindakan jika anak tidak mau lepas dari gawai. Anak yang memiliki kecanduan yang parah dapat dibatasi penggunaan gawai secara bertahap. Misalnya, dari delapan jam menjadi enam jam, dari enam jam menjadi empat jam dan seterusnya. 

2. Aktivitas pengganti

Anak yang sudah kecanduan gawai sulit sekali lepas dari telepon genggamnya. Alternatif lainnya dengan mendorong anak agar tetap aktif secara fisik. Misalnya, menciptakan permainan baru bagi anak atau memberi mainan pengganti yang disukai anak. 

Selain itu, orang tua juga dapat ikut berpartisipasi bermain dengan anak. Misalnya, berolahraga di luar ruangan, membawa jalan binatang peliharaan, atau berlibur bersama saat akhir pekan tanpa anak membawa gawai. 

3. Tetapkan aturan area bebas gawai

Orang tua bisa membatasi penggunaan gawai pada anak dengan membatasi area tertentu bebas gawai. Misalnya, saat makan bersama di ruang makan. 

4. Menggunakan aplikasi pemantau 

Orang tua dapat memantau penggunaan gawai pada anak dengan menanamkan aplikasi pemantau di telepon genggam milik anak. Ini agar orang tua tahu berapa lama anak menggunakan telepon genggam dan apa saja yang dilakukan anak dengan telepon genggamnya. 

5. Berikan pengertian kepada anak

Bagian ini bisa jadi bagian paling sulit yang dapat dilakukan orang tua karena setiap anak memiliki perilaku yang berbeda. Orang tua harus mampu memberikan penjelasan tentang bahaya pengunaan telepon genggam terlalu lama. 

Orang tua harus memberi pemahaman tanpa membentak atau bicara terlalu keras pada anak. Dengan memberi pengertian yang baik, maka anak paham dan menghindari bermain telepon genggam terlalu lama. 

Memang tidak mudah mengalihkan anak dari penggunaan telepon genggam. Namun dengan usaha yang baik dan pendekatan yang menyenangkan, bahaya kecanduan gawai pada anak bisa dihindari. 



(CIA)

Berita Terkait