Dadali: Penambahan kasus covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini kian mengkhawatirkan. Salah satu alat kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien covid-19 adalah ventilator.
Di tengah pandemi, anak-anak bangsa terus berinovasi untuk membantu penanganan covid-19. Seperti di Kota Bogor, ventilator buatan lokal bakal diproduksi massal.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mendorong produksi ventilator buatan lokal yang sudah melalui fase uji coba di RS PMI. Ventilator harus melewati uji coba dan mengantongi sertifikasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar dapat diproduksi massal.
"Produksi ventilator buatan warga Kota Bogor, harganya lebih terjangkau ketimbang alat (ventilator) buatan luar negeri. Saya harap (ventilator ini) bisa memberikan sumbangsih terhadap penanganan kesehatan khususnya menghadapi virus covid-19," kata Dedie, Kamis, 21 Januari 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
Saat ini, hanya tersedia 95 ventilator yang tersebar di 21 rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Bogor. Artinya, alat bantuan pernafasan yang tersedia di sejumlah fasilitas kesehatan masih sangat sedikit.
Jumlah tersebut tidak sebanding dengan angka pasien covid-19 di Kota Bogor yang di atas 1.000 orang. Sehingga, diharapkan ventilator buatan lokal dapat menjadi solusi untuk menopang kebutuhan pasien covid-19 yang terus bertambah.
"Jadi kebutuhan ventilator juga terus meningkat, namun kita terkendala biaya pembelian karena mahal," ucap Dedie.
Eksekutif Direktur Mecata Foundation, Adhi Seombagijo, menjelaskan bahwa uji coba ventilator sudah dilakukan selama delapan bulan. Sebulan terakhir, uji ketahanan juga sudah selesai dilakukan.
"Jadi ketepatan dan ketahanan sudah selesai, sekarang kita tinggal menunggu sertifikasi dari Kemenkes," jelasnya.
Wah, keren sekali ya teman-teman! Semoga sertifikasi dari Kemenkes bisa segera diterbitkan ya..
(SYI)