Dadali: Kalau nenek moyang dari umat manusia adalah Adam, berbeda halnya dengan jin. Nenek moyang dari bangsa jin, yakni iblis. Makhluk yang dahulunya bernama Naail atau Azazil ini diciptakan Allah dari nyala api.
Iblis merupakan makhluk pertama yang membangkang terhadap perintah Allah. Ia menolak untuk bersujud di depan Adam, karena menurutnya ia lebih mulia dari Adam.
Peristiwa itulah yang mengawali iblis akhirnya memutuskan untuk membenci Adam beserta anak cucunya. Ada pun tujuh ancaman yang dilontarkan oleh iblis untuk manusia. Empat di antaranya ada di Surat al-Nisa’ sebagai berikut:
“Wa la udillannahum wa la umanniyannahum wa la amurannahum fa layubattikunna azanal-an’ami wa la amurannahum fa layugayyirunna khalqallah, wa may yattakhizisy-syaitana waliyyam min dunillahi fa qad khasira khusranam mubina.”
Artinya: “Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah, lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (QS al-Nisa’: 119).
Tiga lainnya tertuang dalam Surat al-A’raf yang berbunyi:
“Qala fa bima agwaitani la aq’udanna lahun siratakal-mustaqim. Summa la atiyannahum mim baini aidihim wa min khalfihim wa ‘an aimanihim wa ‘an syama ilihim, wa la tajidu aksarahum syakirin.”
Artinya: “Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)’.” (QS Al-A’raf: 16-17).
Seperti halnya Adam, iblis juga memiliki keturunan untuk menggoda umat manusia. Dilansir dari NU Online, seorang pakar tafsir terkemuka, Imam Mujahid, seperti yang dikutip oleh Syekh Abdurrauf al-Manawi menyebutkan iblis memiliki prajurit yang bertugas sesuai bidangnya. Berikut deretan nama-nama keturunan iblis beserta tugasnya di dunia.
1. Al-Syabru
Al-Syabru berurusan dengan segala bentuk cobaan yang menimpa manusia. Umat manusia yang sedang menerima cobaan akan dibuatnya resah dan tidak sabar menerimanya. Jadi, manusia yang mengekrpresikan dirinya dengan menangis histeris, depresi, stres, hingga mengamuk, di kala mengalami musibah, maka ia dipengaruhi keturunan iblis satu ini.
2. Al-A’war
Makhluk satu ini bertugas di bidang tindak asusila. Zina yang dilakukan oleh manusia tidak lain di bawah godaan Al-A’war. Al-A’war mengarahkan manusia untuk melakukan hubungan seks bebas. Cucu iblis itu dapat memberikan tegangan tinggi di bagian alat vital pria dan wanita. Tujuannya, untuk menambah gairah agar tergoda untuk melakukan zina.
3. Al-Sauth
Ternyata, bukan manusia saja yang bisa memanipulasi pemberitaan, tetapi iblis juga bisa. Al-sauth dikatakan yang paling berhasil di bidangnya, yakni bagian pemberitaan. Ia bertugas meracuni sebuah informasi dengan memelintir kebenaran. Masifnya isu-isu yang tidak berdasar di dunia merupakan pengaruh dari keturunan iblis satu ini.
4. Al-Dasim
Rekahnya keharmonisan rumah tangga pasangan suami istri juga terjadi karena adanya godaan dari iblis. Al-Dasim berperan sebagai penghancur rumah tangga suatu pasangan. Pengaruhnya akan semakin ampuh ketika suami hendak memasuki rumah tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu kepada keluarga yang ada di rumah.
5. Al-Zalanbur
Ada yang berjaga-jaga di pasar tapi tidak tampak, itulah Al-Zalanbur. Ia bertugas untuk selalu stand by di pasar-pasar. Keturunan iblis satu ini membuat para pedagang di pasar rentan melakukan penipuan dan kecurangan dalam bertransaksi.
6. Al-Walhan
Al-Wahan menganggu urusan manusia ketika ingin menyucikan diri, seperti berwudhu, mandi, atau aktivitas thaharah lainnya. Ia membuat manusia ragu akan perbuatannya dalam menyucikan diri. Tak hanya itu, ia juga mempengaruhi manusia untuk boros dalam menggunakan air.
7. Al-Khanzab
Terakhir, cucu iblis satu ini menganggu manusia dalam melaksanakan kewajibannya, yakni salat. Al-Khanzab dapat mempengaruhi manusia untuk malas salat, melanggar tata cara salat, hingga melakukan beberapa hal yang dapat membatalkan salat. (Syekh Abdurrauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 2, halaman 503).
(SYI)