Dadali: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, memperbolehkan kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Januari 2021 dilakukan tatap muka. Pemerintah Kota Bandung tidak ingin terburu-buru dalam merealisasikan hal ini.
Keputusan terkait KBM tatap muka, kata Wali Kota Bandung, Oded M Danial, akan dikeluarkan setelah dilakukan kajian. Pemkot Bandung ingin memastikan berbagai aspek kesiapan terlebih dahulu. Hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat terbatas bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 serta forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Bandung dalam waktu dekat.
“Merespons kebijakan itu tentu kami harus kaji dan saya akan diskusi dengan pimpinan di Kota Bandung terutama bidang pendidikan supaya keputusan ada dasarnya,” jelas Oded, di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin, 23 November 2020.
Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Pemkot Bandung memutuskan untuk menerapkan KBM tatap muka. Lantaran kasus covid-19 di Kota Bandung masih mengalami peningkatan. Kini, jumlah konfirmasi kasus aktif sebesar 370 kasus.
“Kajian yang akan dilakukan turut membahas kesiapan sarana dan prasarana sekolah jika belajar tatap muka mulai diperbolehkan Januari besok,” sebutnya.
Kondisi bangunan sekolah turut menjadi sorotan Pemkot Bandung. Bangunan sekolah yang sudah lama tidak terpakai selama kurang lebih delapan bulan sejak pandemi covid-19 melanda tentunya harus dicek kembali.
“Delapan bulan ditinggalkan harus dicek lagi, termasuk mengadakan rekonsiliasi kajian,” tutur Oded.
Koordinasi dengan orang tua murid, kata Oded, akan segera dilakukan. Jangan sampai pelaksanaan KBM tatap muka nantinya malah membuat para pelajar terpapar dan menjadi klaster baru penyebaran covid-19.
“Ini perlu kehati-hatian, karena anak-anak ini sangat risk-an juga. Jadi kita akan lakukan kajian terlebih dahulu,” tegasnya.
(SYI)