Dadali: Dalam Islam, Jumat merupakan hari yang agung dan istimewa. Jumat juga disebut sebagai sayyidul ayyam yang artinya ‘tuannya semua hari’.
Terdapat deretan peristiwa penting di sejarah Islam yang terjadi pada Jumat berdasarkan hadis-hadis. Mulai dari diciptakannya manusia pertama, yakni Nabi Adam, diturunkannya Nabi Adam dan Siti Hawa ke bumi, hingga perintah salat Jumat bagi kaum laki-laki.
Keutamaan Jumat berkaitan erat dengan aktivitas tertentu yang secara khusus dianjurkan pada hari itu. Misalnya, bagi laki-laki diwajibkan untuk menunaikan salat Jumat. Tetapi, tak hanya laki-laki, perempuan juga bisa mengamalkan ibadah pada hari mulia ini lho.
Dilansir dari NU online, berikut ibadah yang disarankan untuk perempuan pada Jumat.
1. Mandi Jumat
Mandi Jumat merupakan amaliah sunnah yang khusus dilakukan pada Jumat. Amalan ini berlaku umum bagi siapa pun yang menghadiri salat Jumat. Hal ini dinyatakan dalam hadis riwayat Ibnu Hibban dari Ibnu Umar yang berbunyi:
“Barangsiapa yang mendatangi salat Jumat, baik laki-laki maupun perempuan, maka hendaklah mandi.”
Dalam konteks ini, perempuan juga disunahkan untuk mandi Jumat apabila turut serta melaksanakan ibadah Jumat. Namun, ketentuan itu tidak lagi disunahkan ketika ia memilih salat dzuhur di rumah. Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani menyatakan:
“Sedangkan etika dalam salat Jumat itu banyak. Salah satunya adalah disunahkan bagi orang yang menghendaki untuk mendatangi salat Jumat untuk mandi. Walaupun, salat Jumat tidak diwajibkan baginya, bahkan walaupun haram baginya untuk mendatangi salat Jumat seperti perempuan yang tidak mendapatkan izin dari suaminya menurut pendapat mu’tamad (kuat)” (Syekh Nawawi al-Bantani, Nihayah az-Zain, halaman 142, al-Haramain).
2. Perbanyak salawat
Salah satu amal yang dapat dilaksanakan perempuan pada Jumat adalah memperbanyak bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini dianjurkan dalam hadis sebagai berikut:
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada mal Jumat dan hari Jumat. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali,” (HR Al-Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang baik).
Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibariy mengatakan bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada Jumat lebih utama ketimbang memperbanyak berzikir dan membaca Al-Quran yang tidak ada keterangan khusus dari Rasulullah.
“Dan disunahkan memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad pada hari Jumat dan malamnya, karena adanya beberapa hadis shahih yang memerintahkan hal itu. Maka Memperbanyak bershalawat kepada beliau lebih utama daripada memperbanyak berdzikir dan membaca Al-Quran yang tidak ada keterangan khusus dari Nabi Muhammad.” (Syekh Zainuddin Abdul Aziz Al-Malibariy, Fathul Mu’in beserta Hasyiyah I’anah At-Thalibin, juz 20, halaman 103 Dar Al-Fikr).
3. Mengamalkan surat al-Kahfi
Umat Islam juga dianjurkan untuk membaca surat al-Kahfi pada Jumat. Hal ini disampaikan melalui hadis yang diriwayatkan al-Hakim:
“Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat, maka aka nada cahaya yang menyinarinya di anatara dua Jumat.”
Hal serupa juga diriwayatkan ad-Darimi:
“Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada malam Jumat, maka aka nada cahaya yang menyinarinya di antara dia dan al-Bait al-Atiq (Ka’bah).”
4. Perbanyak doa
Memperbanyak doa pada Jumat juga disunahkan bagi siapa pun, baik laki-laki maupun perempuan. Harapannya adalah doa yang dipanjatkan bertepatan dengan waktu ijabah (terkabulnya doa) yang dirahasiakan Allah di satu kali 24 jam pada Jumat. Syaikh Jalaluddin Al-Mahalli berkata:
“Dan sunnah memperbanyak berdoa pada hari Jumat, karena berharap bertepatan dengan waktu ijabah.” (Jalaludin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli, Syarah Minhaj At-Thalibin, juz 1, halaman 334, al-Hidayah).
Syekh Sayyid Al-habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad sebagaimana dikutip Syekh Abu Bakr bin Syatha juga berkata:
“Pada hari ini (Jumat) ada waktu yang mulia yang mana doa akan dikabulkan secara mutlak dan waktu tersebut disamarkan pada keseluruhan hari itu, seperti halnya yang diungkapkan oleh Al-Imam Al-Ghazali dan selainnya.” (Al-Alamah Abi Bakr bin Al-Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyati, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, halaman 63, Dar al-Fikr).
5. Membaca surat Yasin
Selain mengamalkan surat al-Kahfi, membaca surat Yasin juga diutamakan pada Jumat. Keutamaan tersebut berlandaskan hadis riwayat Abu Daud yang berbunyi:
“Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr).
Al-Manawi menegaskan bahwa hadis ini tergolong yang sanadnya terputus atau bisa dibilang berstatus lemah. Kendati demikian, hadis tersebut tetap bisa diamalkan karena berkaitan dengan keutamaan amal (fadlail al-a’mal).
6. Perbanyak kebajikan
Pada Jumat, semua amal akan dilipatgandakan pahala kebaikannya hingga sepuluh kali lipat dari pada hari yang lain. Inilah yang menjadi salah satu keutamaan Jumat. Syekh Abu Bakr bin Syatha berkata:
“Ucapan Syekh Zainuddin; dan sunnah memperbanyak kebaikan di malam dan hari Jumat; karena riwayat Ibnu Zanjawiyah dari Ibn al-Musayyab bin Rafi’, beliau berkata: Barangsiapa yang berbuat kebaikan pada hari Jumat maka akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat dari hari yang lain, dan barangsiapa berbuat kejelekan maka juga demikian (dilipatgandakan dosanya sepuluh kali lipat). Dan disamakan hari, yaitu malam, sebab tidak ada perbedaan sama sekali.” (Syaikh Abi Bakr bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyati, Hasyiyah I’anah At-Tahlibin, jus 2, halaman 104, Dar al-Fikr).
Sebagai catatan, deretan aktivitas utama yang bisa diamalkan pada Jumat seperti yang dijabarkan di atas tidak hanya berlaku untuk perempuan, laki-laki pun bisa mengamalkannya. Sebab, redaksi yang disebutkan dalam hadis bersifat umum (man).
(SYI)