Cegah Kecelakaan Laut, Balawista Pangandaran Gencar Patroli Selama Libur Akhir Tahun

Sejumlah pengunjung bermain di kawasan pantai yang terdapat bendera peringatan larangan berenang di Pantai Pangandaran, Jawa Barat beberapa waktu lalu. (ANTARA/Feri Purnama) Sejumlah pengunjung bermain di kawasan pantai yang terdapat bendera peringatan larangan berenang di Pantai Pangandaran, Jawa Barat beberapa waktu lalu. (ANTARA/Feri Purnama)

Pangandaran: Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran aktif melakukan patroli selama libur akhir tahun. Tujuannya, untuk memberikan peringatan kepada wisatawan tentang larangan berenang di zona berbahaya. 

Upaya patroli dilakukan untuk mencegah kecelakaan seperti terseret ombak di Pantai Pangandaran. Menurut Ketua Balawista Pangandaran, Dodo Taryana, penting bagi wisatawan untuk memperhatikan rambu-rambu bahaya di sekitar pantai.

 "Kalau mau ke pantai lihat kanan kiri ada rambu-rambu bahaya atau tidak," kata Dodo dilansir dari Antaranews.com pada Kamis, 28 Desember 2023.

Dodo menuturkan Pantai Pangandaran memiliki zona yang aman bagi wisatawan untuk berenang atau bermain. Pengunjung akan aman, jika mereka selalu memperhatikan keselamatan dan tidak terlalu jauh berenang.

Ketua Balawista Pangandaran juga menjelaskan bahwa sepanjang Pantai Pangandaran terdapat area yang dilarang bagi wisatawan untuk berenang. Area terlarang itu memiliki arus yang kuat dan dapat membahayakan mereka. 

Meskipun demikian, Dodo menyampaikan bahwa masih ada beberapa wisatawan yang nekat berenang di zona berbahaya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan lahan berenang.

"Lokasi yang boleh berenang itu relatif sempit, lahan parkir juga tidak mendukung, sementara di zona berbahaya itu lahan parkir cukup panjang, kadang mereka parkir langsung beraktivitas," ucap Dodo.

Dalam konteks kecelakaan laut, Dodo menyatakan bahwa selama libur panjang Natal tidak terdapat kasus kecelakaan laut. Selain itu, semua kondisi di pantai tetap aman meskipun jumlah pengunjung cukup banyak. 
 
Dodo juga mencatat kejadian menonjol selama libur panjang Natal adalah banyaknya anak-anak yang terpisah dari orang tua mereka. Namun, Balawista Pangandaran berhasil mempertemukan kembali semua anak yang terpisah dengan orang tua, dengan total 35 kasus selama musim libur tersebut.


(SUR)

Berita Terkait