Dadali: Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerima vaksin covid-19 dosis ketiga (booster). Selain itu, sejumlah pejabat negara juga akan menerima dosis tambahan itu.
"Oh 2022 iya (Presiden disuntik vaksin dosis ketiga)," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengutip Medcom.id, Rabu, 29 September 2021.
Namun ia menyebut belum ada kepastian terkait jadwal vaksinasi itu. Jenis vaksin yang akan diterima juga belum ditentukan.
"Kita masih tunggu rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tentang bagaimana prosedurnya," ucap Nadia.
Pemberian vaksin kepada Jokowi, kata dia, berbarengan dengan pejabat negara dan kelompok lainnya. Namun, hal ini masih menjadi pokok pembahasan Kemenkes.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes ini juga mengatakan pihaknya tengah mengatur skema penyuntikkan dosis ketiga. Hal tersebut perlu pertimbangan uji klinik.
Pengaturan untuk memastikan jenis vaksin booster yang digunakan, apakah sama atau berbeda dengan penyuntikan terdahulu. Selain itu, Kemenkes juga mengkaji kapan waktu terbaik pemberian vaksin dosis ketiga.
"Kita sudah siapkan sama seperti penerima vaksin lainnya ya, skema penambahan dosis ketiga," ujar Nadia.
Baca: 878.589 Nakes Sudah Divaksin Booster per 23 September
Saat ini, vaksin booster hanya bisa diterima oleh tenaga kesehatan. Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor: HK.02.01/1/1919/2021. Pemerintah tak membolehkan kelompok di luar tenaga kesehatan disuntik vaksin dosis ketiga.
Vaksin dosis ketiga untuk tenaga kesehatan menggunakan merek Moderna. Alasannya, Moderna memiliki efikasi yang lebih tinggi dibandingkan merek vaksin yang beredar saat ini.
Pemberian vaksin booster ini tetap memperhatikan kondisi kesehatan sasaran. Apabila memiliki alergi karena tidak boleh mendapatkan vaksin dengan platform m-RNA, maka bisa menggunakan jenis vaksin yang sama dengan dosis pertama dan kedua.
Vaksin Moderna yang dipakai sebagai booster adalah mRNA-1273. Penyuntikannya dilakukan secara intramuskular 0,5 ml per dosis. (Fachrie Audhia Hafiez)
(RAO)