Cirebon: Sebanyak 4.791 siswa di Jawa Barat dibatalkan keikutsertaannya dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023. Mereka kedapatan curang saat proses pendaftaran. Meski demikian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan bahwa ribuan siswa tersebut masih bisa bersekolah.
Nama ribuan calon siswa tersebut dicoret karena terbukti memanipulasi data kependudukan saat melakukan pendaftaran PPDB. Kecurangan tersebut pun terungkap setelah petugas memverifikasi ulang data di lapangan.
Emil sapaan Ridwan Kamil mengonfirmasi bahwa ribuan siswa tersebut masih diizinkan untuk bersekolah di tempat lain. Mereka hanya digagalkan di sekolah yang mereka masuk karena memanipulasi data.
"Namun, (mereka) masih bisa diterima di sekolah yang sesuai," kata Emil dikutip dari Medcom, Kamis, 20 Juli 2023.
Di sisi lain, Emil menyebut bahwa dirinya tidak bisa mengubah kebijakan PPDB di daerah karena kebijakan tersebut merupakan keputusan pusat. Untuk itu, ia telah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mengevaluasi tata cara penerimaan siswa baru.
"Oleh karena itu, saya sudah mengusulkan beberapa hal yang perlu dievaluasi," ungkap Emil.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Barat membatalkan pendaftaran 4.791 siswa yang mengikuti seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024. Pembatalan itu dilakukan lantaran mereka terindikasi melakukan kecurangan saat proses pendaftaran.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan tindakan curang seperti ini kerap terjadi setiap tahun ketika proses PPDB. Oleh karena itu, langkah tegas tersebut diambil untuk memberikan efek jera dan peringatan bahwa pelaksanaan PPDB harus berjalan sesuai dengan aturan.
(SUR)