BANDUNG: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memanfaatkan musim kemarau untuk mengangkat sedimen di Sungai Cikendal, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat pada Senin, 15 Agustus 2023. Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, ikut meninjau kegiatan ini.
“Sungai Cikendal ini nyambung dari Sungai Cibereum. Ternyata menghasilkan sedimentasi sampah. Kita meresponsnya dengan segera angkut sampah yang sudah menjadi sedimentasi. Segera diangkut supaya tidak mencemari sungai,” kata Ema, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Rabu, 16 Agustus 2023.
Ema minta kepada pimpinan wilayah, dari camat hingga lurah, untuk membangun komitmen bersama masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Ema mengatakan langkah ini dilakukan untuk menunjang program Citarum Harum dengan tujuan menghindari pencemaran di Sungai Citarum. Sebab, aliran sungai memiliki banyak fungsi, salah satunya untuk irigasi atau pengairan sawah.
“Kita kerja sama dengan Sektor 22 Citarum Harum untuk mereduksi atau eliminir (menghilangkan) potensi pencemaran Sungai Citarum, karena masih ada orang buang sampah ke sungai,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat bisa mengubah perilakunya untuk lebih peka terhadap lingkungan. Pasalnya, sampah yang mengendap di hilir sebagian besar merupakan bawaan dari hulu.
Sementara itu, Kepala DSDABM Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengatakan sungai rutin dibersihkan sekitar tiga bulan sekali atau lebih. Namun, jika masyarakat tetap membuang sampah di sungai, sampah di hilir akan terus menumpuk.
“Selama perilaku masih kritis, sedimen akan banyak sampah. Jadi selesainya dengan pembangunan budaya, juga penghijauan di atas (hulu) terus berjalan,” kata Didi.
Didi mengungkapkan, setiap satu kali pengerukan sampah yang dihasilkan bisa mencapai 18 kubik. Sampah tersebut perlu diangkut dengan dua sampai tiga truk.
“Sungai Cikendal ini nyambung dari Sungai Cibereum. Ternyata menghasilkan sedimentasi sampah. Kita meresponsnya dengan segera angkut sampah yang sudah menjadi sedimentasi. Segera diangkut supaya tidak mencemari sungai,” kata Ema, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Rabu, 16 Agustus 2023.
Ema minta kepada pimpinan wilayah, dari camat hingga lurah, untuk membangun komitmen bersama masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Ema mengatakan langkah ini dilakukan untuk menunjang program Citarum Harum dengan tujuan menghindari pencemaran di Sungai Citarum. Sebab, aliran sungai memiliki banyak fungsi, salah satunya untuk irigasi atau pengairan sawah.
“Kita kerja sama dengan Sektor 22 Citarum Harum untuk mereduksi atau eliminir (menghilangkan) potensi pencemaran Sungai Citarum, karena masih ada orang buang sampah ke sungai,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat bisa mengubah perilakunya untuk lebih peka terhadap lingkungan. Pasalnya, sampah yang mengendap di hilir sebagian besar merupakan bawaan dari hulu.
Sementara itu, Kepala DSDABM Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengatakan sungai rutin dibersihkan sekitar tiga bulan sekali atau lebih. Namun, jika masyarakat tetap membuang sampah di sungai, sampah di hilir akan terus menumpuk.
“Selama perilaku masih kritis, sedimen akan banyak sampah. Jadi selesainya dengan pembangunan budaya, juga penghijauan di atas (hulu) terus berjalan,” kata Didi.
Didi mengungkapkan, setiap satu kali pengerukan sampah yang dihasilkan bisa mencapai 18 kubik. Sampah tersebut perlu diangkut dengan dua sampai tiga truk.
(SUR)