Dadali: Sudah berminggu-minggu, rumah nelayan di tiga desa di Kecamatan Kadanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terdampak banjir rob. Pasang air laut biasanya masuk di pagi hari dan menggenangi rumah nelayan hingga setinggi 30 sentimeter. Banjir rob baru berlalu ketika menjelang siang.
Ketiga desa tersebut adalah Eretan Wetan, Eretan Kulon, dan Kertawinangun yang berlokasi di pesisir pantai utara. Sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hanya bisa memberikan bantuan pangan untuk warga terdampak.
“Untuk warga ketiga desa, kami menyalurkan empat ton beras dan Kementerian Sosial sudah memberikan 1.000 paket sembako,” kata Kepala Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Caya, Selasa, 12 Januari 2020, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.
Perwakilan dari Komisi VIII DPR RI juga sudah pernah berkunjung ke lokasi yang terdampak. Derita nelayan Indramayu pun sudah sampai ke telinga perwakilan rakyat tersebut. Penuh harapan, segera akan ada solusi penanganan banjir rob.
Caya mengakui desa terdampak membutuhkan penanganan jangka panjang. “Untuk relokasi tidak mudah dilakukan. Upaya yang lebih dekat ialah melakukan penataan lingkungan, termasuk meninggikan rumah warga. Selain itu, perlu perbaikan pemecah ombak yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai,” jelasnya.
(SYI)