Dadali: Setelah sembilan tahun tertunda, Direktur PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) Sumarsono Hadi menyebutkan akan merevitalisasi Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, pada 2022. Rencananya, tak hanya berfungsi sebagai terminal, Baranangsiang juga akan dibangun menjadi kawasan berorientasi transit oriented development (TOD) atau kawasan integrasi berbasis komersial.
“Kami memiliki target untuk mulai revitalisasi pada awal 2022. Teminal Baranangsiang yang berstatus terminal tipe A ini akan dibangun menjadi kawasan TOD,” kata Sumarsono di Bogor, Jawa Barat, Senin, 5 April 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
Pembangunan ini sejalan dengan amanat yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 55/2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) tahun 2018-2029.
Revitalisasi Terminal Baranangsiang sempat tertunda karena sejumlah hal yang belum selesai. Setelah sudah ada titik terang, kini mereka tengah menunggu izin mendirikan bangunan (IMB) untuk kontraktor.
"Pembangunan terminal ini membutuhkan waktu selama empat tahun. Kami menargetkan dengan IMB selesai, maka pengerjaan pembangunan bisa dilakukan pada awal 2022," ungkap dia.
PGI mendapatkan hak untuk mengelola terminal selama 30 tahun. Hal ini tertuang dalam surat keputusan yang lama. Tetapi, revitalisasi Terminal Baranangsiang sampai saat ini belum berjalan. Sehingga banyak sekali waktu yang sudah terbuang.
"Kami akan berusaha untuk menggeser waktu pengelolaan terminal yang mulanya dihitung pada 2012, kini bergeser menjadi 2021. Saat ini permasalahan tersebut sudah mendapatkan sinyal baik dari Kejaksaan Agung (Kejagung) berdasarkan hasil legal opinion (LO)," ucap Sumarsono.
Dia melanjutkan, pergeseran waktu pengelolaan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik daerah atau lebih dikenal BGS.
"Setelah kami berkonsultasi dengan berbagai pihak, akhirnya waktu untuk hak pengelolaan bisa digeser," jelas Sumarsono. (Rizky Dewantara)
(SYI)