Pengangguran di Kota Bogor Naik 3,6 Persen

Warga Kota Bogor bersepeda di kawasan pedestrian lingkar Kebun Raya dan Istana Bogor. (Foto: Medcom.id/Rizky) Warga Kota Bogor bersepeda di kawasan pedestrian lingkar Kebun Raya dan Istana Bogor. (Foto: Medcom.id/Rizky)

Dadali: Sudah satu tahun lebih pandemi covid-19 melanda Indonesia. Bukan berarti dampak yang diberikan juga kunjung surut. Data menunjukkan angka pengangguran di Kota Bogor, Jawa Barat, naik 3,6 persen. Ekonomi juga turun 6,57 persen dan tingkat kemiskinan berada di angka 6,68 persen.

Mengurangi pengangguran atau economy recovery akan menjadi fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Seperti, padat karya pada program-program pemerintah. Semua perangkat daerah pun diminta untuk mengawal dan memastikan bahwa bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) bisa tersalurkan dan dinikmati warga Kota Bogor.

"Memang kita tidak bisa melakukan intervensi, tapi semaksimal mungkin kita ikhtiar untuk mendorong agar warga menikmati itu. Mereka yang mengerjakan kegiatan dan sebagainya," kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Rabu, 31 Maret 2021, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.

Selain pandemi covid-19, Bima menyebutkan ada kondisi mendesak lainnya yang menjadi fokus penanganan, yakni terkait rencana pembangunan pada 2022. Pasalnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor menurun. Padahal, IPM merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan.

Menurut data yang ada, IPM Kota Bogor turun 0,12 poin menjadi 76,11 pada 2020. Sehingga, Pemkot Bogor memiliki target 78,89 pada 2024 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Namun target ini akan sulit terealisasi jika tak serius mengejarnya. Memang bukan Kota Bogor saja yang turun, semuanya turun. Tapi jelas kita harus kerja keras agar bisa kembali normal. Kalau kota lain normal, kita masih turun, berarti ada yang salah dengan kita," jelas Bima.



(SYI)

Berita Terkait