Dadali: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, memberhentikan layanan cuci darah sejak Senin, 1 Februari 2021. Padahal, beberapa orang dengan penyakit tertentu pasti bergantung dengan layanan tersebut. Lantas, kenapa ya layanan tersebut dihentikan?
Wakil Direktur Umum RSUD dr Soekardjo, Deni Diyana, menyebutkan ketersediaan consumable HD atau peralatan hemodialisa di RSUD dr Soekardjo yang dibutuhkan untuk pasien cuci darah kosong. Kekosongan stok peralatan tersebut sudah terjadi sejak 28 Januari 2021.
Pihaknya belum mendapat kiriman consumable HD dari penyedia sebagai rekanan pelayanan hemodialisa. Akan tetapi, sebagai upaya memberi layanan bagi pasien telah berupaya meminjam dari rumah sakit lain.
"Peralatan hemodialisa yang digunakan untuk pasien cuci darah tersebut hanya bisa sampai 30 Januari 2021, tapi masih ada 6 orang saat ini belum bisa dilayani dan mereka merujuknya ke rumah sakit lain demi keselamatan. Akan tetapi, manajemen RSUD dr Soekardjo untuk sekarang menghentikan sementara pelayanan hemodialisa karena belum kunjung mendapat kiriman consumable HD," katanya, Selasa, 2 Februari 2021, seperti dilansir dari Mediaindonesia.com.
Ia mengatakan layanan cuci darah bagi para pasien akan kembali dibuka jika mendapatkan kiriman peralatan hemodialisa. Namun ia belum memastikan kedatangan alat yang dibutuhkan tersebu.
"Kami belum bisa memastikan kapan peralatan untuk pasien cuci darah tersedia. Itu tergantung kepada rekanan. Pasien yang datang kami merujuk ke rumah sakit lain," ujarnya.
(SYI)