Dadali: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng masyarakat untuk ikut melestarikan budaya dengan cara yang kreatif. Hal ini dapat diekspresikan lewat media sosial, termasuk video-video pendek yang menarik.
“Kami ingin memperkuat kelokalan yang beragam, itu yang terus kita dorong untuk menjadi konten-konten keberagaman yang menunjukkan Indonesia,” kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, dikutip dari Medcom.id, Rabu, 10 Agustus 2022.
Peran media sosial sudah bergeser dari instrumen pendukung menjadi sesuatu yang utama, platform yang menyebarkan informasi secara cepat dan dapat menjadi viral. Sifat media sosial ini wajib dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyebarkan informasi positif. Seperti kampanye untuk menjaga identitas budaya, ketahanan budaya dan melestarikan budaya Indonesia.
BACA: Starbucks Hadirkan Koleksi Baru Beauty of Indonesia dalam Peringati HUT RI ke-77
Mahendra mengungkapkan bahwa narasi kebhinekaan di media sosial harus dikembangkan dan disebarluaskan. Hal ini bertujuan agar masyarakat, terutama generasi muda bisa memahami bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya beragam yang diharapkannya dapat dituangkan ke dalam konten media sosial yang menarik.
Peningkatan konten di media sosial tidak lepas dari pandemi Covid-19, di mana membuat dunia digital berkembang pesat. Sehingga masyarakat mau tidak mau menjadi melek terhadap teknologi. Di tengah keterbatasan, kreativitas masyarakat diuji dan memunculkan produk-produk digital kreatif seperti vlog, siniar, maupun video berdurasi singkat namun bisa memikat penonton.
Mahendra mengatakan, pemerintah siap menjadi fasilitator untuk menggandeng komunitas dalam meramaikan konten-konten positif di media sosial, serta meningkatkan kualitas konten budaya yang ada di platform media sosial.
“Pemerintah tidak akan tinggal diam untuk fasilitasi apa yang jadi kebutuhan semua pihak terutama konten kreator,” kata Mahendra.
Sementara di sisi lain, ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu memberikan literasi kepada para pengguna media sosial supaya dapat menciptakan konten-konten yang positif.
“Pemerintah sangat ingin semua pihak mengunggah konten positif demi kita semua,” ujarnya.
(SUR)