Petani Korban Gempa Cianjur Masih Trauma ke Sawah

Seorang petani Abad Badrudin (72) memperbaiki saluran air sawah yang rusak akibat gempa di Desa Limbangan Sari, Kecamatan Cianjur, Rabu (30/11/2022). (ANTARA/Andi Firdaus). Seorang petani Abad Badrudin (72) memperbaiki saluran air sawah yang rusak akibat gempa di Desa Limbangan Sari, Kecamatan Cianjur, Rabu (30/11/2022). (ANTARA/Andi Firdaus).

Sejumlah petani korban gempa bumi di Cianjur mengaku trauma untuk kembali ke sawah. Namun, sejumlah petani tetap memaksakan diri kembali ke sawah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Kalau dibilang takut sama gempa, ya masih takut. Tapi kan sawah ini sudah jadi kebutuhan (mata pencarian) saya," ujar seorang petani Abad Badrudin, 72, dikutip dari Antara, Rabu, 30 November 2022. 

Abad mengaku sudah 25 tahun bekerja sebagai petani penggarap lahan di Desa Limbangan Sari, Cianjur. Kini kawasan itu sudah hancur akibat gempa pada Senin, 21 November 2022 lalu. 

Pada Rabu, 30 November 2022, Abad memberanikan diri untuk kembali ke sawah. Dia memperbaiki saluran air di sekitar sawah yang rusak akibat gempa. 

Abad biasanya menanam padi jenis Cisadane dan Kongga. Saat panen, dia bisa menghasilkan 17-25 ton padi.

"Kalau sudah panen biasanya bisa sampai 17-25 ton. Kalau sudah dikemas dan diproduksi, mereknya Impari 32,"  tutur Abad. 

Sementara itu, Petani di di Kampung Rawacina, Desa Nagrak , Aang Nurahmat, 49 mengaku belum berani kembali ke sawah. Dia lebih memilih berada di lokasi pengungsian. 

"Hari ini saja gempanya masih ada, jadi tunggu dulu aman dan urusan rumah selesai dulu, baru kembali lagi ke sawah," ujar Aang.

Lokasi sawah garapan Aang berada di zona patahan gempa. Oleh karena itu, lahan tersebut hancur lebur.

"Untungnya, padi yang saya tanam masih masa pertumbuhan, belum siap panen, jadi tidak terlalu rugi," ucap Aang. 

Kepala Desa Nagrak Hendy Saiful mengatakan mayoritas petani di daerah itu memang masih trauma untuk kembali ke sawah. Dia menyebut para ptani lebih memilih tetap berada di tenda pengungsian. 

"Selain khawatir gempa, petani di sini ada yang sempat terlempar angin puting beliung saat gempa terjadi," ucap Hendy. 

Baca Juga: Lebih Dari Tiga Ratus Hektare Lahan Sawah di Cianjur Rusak Akibat Gempa



(SUR)

Berita Terkait