Sejumlah pemuda di Cianjur mengadang kendaraan yang membawa bantuan sosial (bansos) bagi korban terdampak gempa di Cianjur. Polisi berharap warga lain tidak melakukan hal serupa tidak lagi terulang.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan pemahaman itu diberikan agar masyarakat tidak lagi melakukan pengadangan dan membagikan bantuan dengan cara yang salah. Dia menyebut tindakan itu mengarah pada kriminalitas.
Doni menuturkan sebelumnya pihaknya telah mengungkap kasus penghentian paksa bantuan sosial yang dilakukan oleh sejumlah pemuda.
"Setelah dimintai keterangan, warga tersebut juga terdampak gempa. Mereka melakukan penghentian paksa, karena bantuan logistik ini kebutuhan dasar bagi masyarakat khususnya pengungsi," kata Doni dikutip dari Antara, Minggu, 27 November 2022.
Selain memberikan pemahaman, Polres Cianjur juga melakukan upaya antisipasi pengadangan dengan patroli. Anggota Polri disebar menyusuri wilayah-wilayah dimungkinkan ada pengadangan tersebut.
Petugas yang memberikan pengawalan bagi masyarakat yang mau memberikan donasi dari Cianjur maupun luar Cianjur. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak khawatir dan mengurungkan niatnya menyalurkan bantuan karena ketakutan ada pengadangan.
"Kami pastikan dengan layanan yang diberikan dan hasil komunikasi dengan Pak Gubernur dan Kapolda sudah memberikan instruksi, berikan layanan satu titik di pendopo, kami siapkan setiap hari kendaraan roda dua, dan roda empat dengan lima personel pengawalan distribusi logistik," ujar Doni.
Menurut Doni, empati masyarakat cukup tinggi, sehingga banyak memberikan donasi begitu besar. Dia mengucapkan terima kasih pada sejumlah pihak yang telah memberi sumbangan kepada para korban.
"Kami mengucapkan terima kasih bagi pihak-pihak yang memberikan sumbangan, tapi harus kami atur supaya tidak terjadi sumbatan menembus lokasi karena kepadatan arus lalu lintas," ucap Doni.
Baca juga: Kementan Salurkan Bantuan Senilai Rp2,69 M pada Korban Gempa Cianjur
(SUR)