Tak Dapat Cuan, Atlet Kota Bandung Peraih Medali PON XX Papua Hanya Bisa Legawa

Pelari asal Jawa Barat Agus Prayogo (tiga kanan), pelari asal Jawa Barat Pandu Sukarya (empat kanan) dan pelari asal Bangka Belitung Robi Sianturi (dua kanan) berpose usai pengalungan medali nomor perlombaan 5.000 meter putra cabang olahraga atletik PON X Pelari asal Jawa Barat Agus Prayogo (tiga kanan), pelari asal Jawa Barat Pandu Sukarya (empat kanan) dan pelari asal Bangka Belitung Robi Sianturi (dua kanan) berpose usai pengalungan medali nomor perlombaan 5.000 meter putra cabang olahraga atletik PON X

Dadali: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung khawatir para atlet yang berprestasi di PON XX Papua 2021 untuk kontingen Jawa Barat kabur ke daerah lain. Pasalnya, tidak ada bonus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terhadap para atlet yang telah berjuang pada perhelatan olahraga tersebut.
 
Humas KONI Kota Bandung, Oce Permana mengatakan, saat ini pihaknya belum mendapat informasi terkait bonus bagi para atlet yang berhasil meraih medali baik emas, perak, dan perunggu. KONI juga enggan menagih hal itu meski telah dijanjikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial, ketika melepas atlet Kota Bandung untuk bergabung dengan kontingen Jawa Barat.
 
"Sekarang kami diam dulu, legawa saja sekarang mah, sabar, pemerintah lagi berusaha. Antisipasi dulu, dari Jawa Barat pasti (bonus) katanya. Tapi, nilainya belum tahu berapa, dijanjikan ratusan juta untuk emas," kata Oce, seperti dilansir dari Medcom.id, Selasa, 19 Oktober 2021.

Oce menyebut, sebanyak 35 emas, 34 perak, dan 38 perunggu dipersembahkan oleh atlet asal Kota Bandung dari berbagai cabang olahraga di PON Papua. Para atlet itu pun bahkan ada yang merupakan pegawai harian lepas di salah satu instansi Pemkot Bandung dari cabor tarung derajat.
 
"Itu jumlah medali yang diraih atlet asal Kota Bandung, alhamdulillah," lanjutnya.

Tak adanya anggaran untuk bonus para atlet ini juga bakal menjadi perhatian KONI Kota Bandung. Menurutnya, KONI sedang membahas persoalan ini dengan tim prestasi (Timpres) sebagai antisipasi. Jangan sampai pembinaan yang selama ini sudah dibangun dan dijaga, membuat para atlet pindah ke daerah (kabupaten/kota) saat ajang olahraga lainnya.
 
"Ini di KONI juga sedang dibicarakan antisipasi dengan timpres. Ada saja kekhawatiran seperti itu nanti. Tapi, kami ikuti kebijakan pemerintah saja," tutup Oce.
 
Sebelumnya Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengaku tidak memiliki anggaran untuk memberikan bonus kepada para atlet berprestasi di ajang PON XX Papua. Bahkan Oded belum membahas hal tersebut meski saat ini Jawa Barat telah keluar sebagai juara umum PON Papua. Selain itu, terdapat atlet asal Kota Bandung yang turut menyumbangkan medali.
 
"Belum kami bahas. Anggarannya juga enggak ada di APBD 2021. Entah kalau di 2022. Wallahu alam," ujar Oded.



(RAO)

Berita Terkait