Anak Kecanduan Game? Ini Kata Dokter Tirta

Dokter Tirta beberkan bahaya kencaduan game pada anak (YouTube Tirta PengPengPeng) Dokter Tirta beberkan bahaya kencaduan game pada anak (YouTube Tirta PengPengPeng)

Dadali: Tirta Madira Hudhi atau akrab disapa dokter Tirta membeberkan bahaya kecanduan game atau internet gaming disorder (IGD) pada anak. Organisasi kesehatan dunia (WHO) sendiri telah menetapkan kecanduan game sebagai penyakit mental.
 
Dokter Tirta menjelaskan hal ini ketika ia berdiskusi dengan dengan dokter Gofir, bahwa anak yang kecanduan game itu diibaratkan kecanduan kokain. Di mana perilakunya akan berubah menjadi seperti berikut ini:

  1. Anak menjadi tempramen
  2. Meledak-ledak
  3. Meniru karakter di game

“Jadi kalau enggak dikasih jatah main, ngamuk dia, marah, meniru tokoh karakternya ditambah dia hanya bisa puas kalau main game,” terang Tirta dalam tayangan video berjudul “#suaratirta : TERUNTUK PARA GAMER INDONESIA !” di kanal YouTube miliknya, Kamis, 4 November 2021.

Lebih lanjut, Tirta mengatakan selain tempramental, anak yang kecanduan game juga bisa melakukan tindakan yang melewati batas. Seperti mencuri uang atau memukuli teman karena kalah.
 
“Mencegah internet gaming disorder pada anak kecil itu sudah telat akan sulit. Satu anak kecil akan sangat pemarah, tidak bisa lepas dari game tersebut, ketiga harus direhab ke tumbuh kembang anak,” kata dia, seperti dilansir dari Medcom.id.
 
Tirta pun membagikan tips agar anak bermain game bisa menjadi hal positif. Tips ini juga ia prakteknya kepada anaknya yang berusia lima tahun.

Berikut tips mencegah anak kecanduan main game versi dr Tirta:

Waktu bermain dibatasi

Tirta menyebut dirinya menggunakan screen time pada iPad yang digunakan anaknya bermain. Sehingga ketika waktunya habis sudah tidak bisa digunakan lagi. Ia menyebut membatasi anaknya bermain dua sampai tiga jam sehari.

Membatasi jenis game sesuai usia

Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengaku melarang anaknya bermain game seperti Mobile Legends, PUBG, dan Free Fire maupun GTA. Ia menyebut hanya mengizinkan anaknya bermain Minecraft.
 
“Begitu aku tahu anakku main GTA langsung aku lock, karena anakku belum pantes main GTA. Kalau main Minecraft tak izinin,” terangnya.



(RAO)

Berita Terkait