Pemerintah Cianjur terus berupaya meminimalisasi risiko penularan penyakit HIV/AIDS. Salah satunya, mendata warga yang berisiko tertular atau menularkan HIV/AIDS melalui tes Infeksi Menular Seksual (IMS).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, mengatakan tes IMS ditargetkan menyasar lebih dari 47 ribu warga di Cianjur dalam waktu setahun. Namun, pihaknya baru mencapai 25,6 persen dari target akibat beberapa kendala yang dihadapi.
"Berbagai kendala kita temukan di lapangan, termasuk letak geografis yang sulit dijangkau, sehingga untuk tes IMS terutama HIV/AIDS, tahun ini baru tercapai sebanyak 12.177 orang, " kata Frida, dikutip dari Antara Minggu, 4 September 2022.
BACA: Dinkes Cianjur Gencar Lakukan Sosialisasi Guna Tekan Angka ODHA
Selain itu, banyak penderita yang menutup diri sehingga pendataan tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasinya, pihaknya akan melibatkan berbagai kalangan warga. Termasuk tenaga kesehatan dan tokoh agama.
“Kami akan melibatkan alim ulama dan tokoh agama dalam mensosialisasikan pentingnya melakukan tes IMS, termasuk melibatkan MUI,” terang dia.
Menurutnya, tokoh agama dapat mensosialisasikan bahaya seks bebas dan penggunaan obat terlarang yang sudah dilarang agama. Sementara, tenaga kesehatan setempat dapat melakukan deteksi dini warga yang berpotensi tertular atau menularkan.
“Kita gencarkan seluruh tenaga kesehatan di puskesmas untuk melakukan pengawasan dan pemantauan, sehingga keberadaan mereka memudahkan dalam penanganannya,” ucap dia.
(SUR)