Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat meningkatkan patroli di sejumlah daerah rawan kriminalitas. Upaya itu dilakukan untuk mencegah aksi begal atau pencurian dengan kekerasan yang sangat meresahkan masyarakat.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo mengatakan pihaknya tidak segan melakukan tindakan tegas dan terukur bersifat represif kepada pelaku begal jika membahayakan masyarakat atau anggota polisi.
"Kita juga akan meningkatkan patroli pada daerah-daerah rawan. Deteksi dini juga akan ditingkatkan," tutur Ibrahim, dikutip dari Antara, Kamis, 17 November 2022.
Ibrahim mengatakan saat ini banyak kasus begal yang terekam dalam video dan tersebar di media sosial. Dia meminta masyarakat segera melapor jika mengetahui kejadian atau potensi terjadinya tindak kriminalitas.
Dalam sebulan terakhir tercatat ada 110 kasus begal dari 24 kota dan kabupaten di wilayah hukum Polda Jawa Barat.Di antarannya terjadi di wilayah hukum Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung sebanyak 10 kasus, 12 kasus di wilayah hukum Polres Cianjur, dan 16 kasus di wilayah hukum Polres Cimahi.
“Dari seratusan kasus itu ada yang masih dalam penyidikan dan ada juga yang sudah masuk ke kejaksaan. Sedangkan beberapa juga masih ada yang dalam tahap penyelidikan dalam rangka mengejar pelaku, kata Ibrahim.
Terbaru, kasus pembegalan terjadi di batas Kota Bandung dan Kota Cimahi pada Rabu, 16 November 2022 dini hari. Aksi begal yang dilakukan dua pelaku berinisial GA (19) dan AN (20) itu mengakibatkan dua orang warga tewas.
Para pelaku melakukan pembegalan hingga melakukan penusukan kepada dua korbannya menggunakan senjata tajam.
Jajaran Polrestabes Bandung berhasil menangkap kedua pelaku begal yang berusaha kabur ke Kabupaten Cianjur dalam waktu kurang dari enam jam setelah beraksi.
Baca Juga: Polisi Masifkan Patroli Cegah Aksi Geng Motor Beraksi di Tasikmalaya
(SUR)