Ditargetkan Rampung 2022, Menteri PUPR: Bendungan Ciawi untuk Kendalikan Banjir

 Proyek pembangunan Bendungan Ciawi oleh Kementerian PUPR. ANTARA/HO-Kementerian PUPR Proyek pembangunan Bendungan Ciawi oleh Kementerian PUPR. ANTARA/HO-Kementerian PUPR

Dadali: Pembangunan Bendungan Kering Ciawi di Bogor, Jawa Barat, merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) dari hulu hingga hilir. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut bendungan ini untuk mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Metropolitan Jakarta.

 

Basuki mengatakan pengoperasi bedungan Ciawi akan berbeda dari Bedungan lainnya. Bendungan baru ini akan tergenang air pada musim hujan dan kering pada musim kemarau.

 

"Baik Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan yang pertama kalinya dibangun di Indonesia. Kedua bendungan ini bukan untuk keperluan irigasi atau air baku, namun untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir," kata Basuki dilansir dari Antara, Selasa 29 Maret 2022.

 

Konstruksi Bendungan Ciawi mulai dilaksanakan secara bertahap (multi year contract) sejak Desember 2016 dengan progres fisik selesai 100 persen pada 2021. Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,40 hektare dengan biaya pembangunan Rp798,7 miliar.

 

Pada Tahun Anggaran 2021 (single year contract) dilakukan pekerjaan lanjutan dengan nilai kontrak Rp239,8 miliar untuk menyelesaikan pekerjaan akhir pada bangunan bendungan dan fasilitas umum. Progres fisik dan keuangan pada kontrak tersebut selesai 100 persen. 

 

Hingga Februari 2022, pekerjaan lanjutan II berupa timbunan mencapai 80,2 persen. Sementara itu, seluruh pengerjaan konstruksi ditargetkan selesai pada 2022.

 

Kementerian PUPR juga terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dan dan berupaya keras untuk mempercepat pembebasan lahan. Sehingga, penyelesaian Bendungan Ciawi selesai sesuai target yang sudah ditentukan.



(UWA)